TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono mengatakan konsep waduk baru di Jakarta Utara nanti tidak murni sebagai penampung air saja. Konsep waduk, kata dia, akan disesuaikan dengan lokasi tempat waduk itu dibangun. "Kalau menurut saya, tak bisa ring waduknya hanya bidang basah saja (untuk menampung air). Harus punya fasilitas lengkap," ujar Heru kepada Tempo, Sabtu, 25 Januari 2014.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan akan membangun waduk-waduk baru di wilayah Jakarta Utara dengan luas 30-50 hektare. Beberapa lokasi yang diplot sebagai waduk adalah Marunda, Pantai Indah Kapuk, Kali Tunjungan (Penjaringan), dan Rorotan.
Heru memberi contoh, untuk Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, pembangunan waduk akan diintegrasikan dengan pembangunan ruang terbuka hijau berwujud hutan di daerah bantarannya. Selain diintegrasikan dengan ruang terbuka hijau, jalan inspeksi dibangun juga di sekitarnya untuk memudahkan perawatan waduk. Tak ketinggalan, rumah pompa di dekat waduk untuk mengalirkan air keluar ketika kapasitas waduk sudah penuh. "Rencananya, di tengah waduk juga akan dibuat tempat pengelolaan sampah," ujar Heru menjelaskan.
Contoh lain, kata Heru, waduk yang berada di Kali Tunjungan tidak akan menggunakan ruang terbuka hijau model taman atau hutan kota. Ruang terbuka hijau di waduk tersebut, kata dia, diproyeksikan berbentuk hutan mangrove untuk mengefisiensikan lahan yang terbatas. "Nah, karena mangrove itu butuh air payau, nanti kita cari cara agar air di waduk itu bisa dibuat bersatu dengan air laut," ujarnya melengkapi.
Heru mengingatkan bahwa pembangunan waduk ini masih berupa wacana dalam pembahasan, sehingga bisa saja lokasinya berubah. Seperti lahan di kawasan Marunda, misalnya, aslinya diset sebagai lokasi rusun.
ISTMAN M.P.
Berita terkait
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
21 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBanjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi
28 hari lalu
Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir
36 hari lalu
Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya
38 hari lalu
Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaStatus Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir
48 hari lalu
BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.
Baca SelengkapnyaUji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?
57 hari lalu
Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?
Baca SelengkapnyaMenelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?
58 hari lalu
Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.
Baca SelengkapnyaPerkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan
2 Maret 2024
Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaPeriset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta
1 Maret 2024
Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.
Baca Selengkapnya