Warga mengerumuni TKP tewasnya Brigadir Satu Nurul Affandi, setelah ditembak seseorang yang akan merampok sepeda motor miliknya yang terparkir di depan warung rujak di Jalan Raya Klapanunggal, Bogor (10/1). TEMPO/Sidik Permana
TEMPO.CO, Bogor - Tim gabungan Kepolisian menangkap seorang penembak Brigadir Polisi Satu (Briptu) Nurul Affandi, Senin, 27 Januari 2014 lalu. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan pelaku diciduk polisi di kampung halamannya di Lampung Selatan. "Yang sudah berhasil kami tangkap, yakni berinisial K, merupakan jokinya atau orang yang menunggu di sepeda motor," kata Iriawan, saat ditemui di Kota Bogor, Selasa, 28 Januari 2014.
Sementara itu, ujar Kapolda, pelaku utama atau yang bertugas sebagai eksekutor yang menembak Brigadir Satu Nurul Affandi hingga tewas diketahui berinisial S. Hingga kini tersangka masih dalam perburuan petugas gabungan. "Kami masih memburu eksekutornya," kata dia.
Menurut dia, kedua pelaku merupakan warga Lampung serta diketahui merupakan pemain dan pelaku pencurian sepeda motor yang kerap beroperasi di wilayah Jabodetabek. "Keduanya merupakan pemain ranmor yang juga sudah beberapa kali masuk penjara (residivis)," ujar Iriawan.
Iriawan mengatakan, berdasarkan pengakuan sementara pelaku pada penyidik, saat melakukan aksinya kedua pelaku tidak mengetahui jika korban yang tewas mereka tembak saat akan merampok itu merupakan anggota polisi. "Mereka tidak tahu jika yang ada di tempat itu adalah anggota polisi," kata dia.
Bahkan, menurut pelaku, pistol yang digunakan untuk menembak korban hingga tewas itu sudah dibuang. "Pistol yang digunakan untuk menembak korban sudah dibuang oleh pelaku di satu sungai di Cileungsi," kata dia.
Dia mengatakan pelaku memang dikenal sadis. Dalam melakukan aksinya, pelaku kerap melukai korbannya yang melakukan perlawanan jika aksi pencuriannya diketahui. "Salah satu korbannya adalag Briptu Nurul yang tewas karena sepeda motor yang menjadi sasarannya gagal dicuri," kata dia.
Briptu Nurul Affandi tewas ditembak di depan warung gado-gado dan rujak di Jalan Raya Narogong, Desa/Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jumat, 10 Januari 2014.
Korban dimakamkan secara militer di Taman Bahagia Cikeas, Gunungputri, dan mendapatkan kenaikan jabatan satu tingkat.