Pesawat Citilink saat melakukan tinggal landas dalam penerbangan perdana, di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur (10/1). TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Sudah sebulan lebih Bandar Udara Halim Perdanakusuma dibuka untuk penerbangan komersial. Yang paling dikhawatirkan adalah kemacetan di sekitar Cawang Interchange, yang diperkirakan akan bertambah parah.
Namun, selama bandara milik TNI Angkatan Udara itu dibuka pada Januari 2014, kemacetan di sekitar Cawang Interchange dinilai belum terlalu parah. "Masih seperti sebelum dibuka saja. Macet sih macet, tapi tidak begitu parah," ujar petugas lalu lintas, Brigadir Kepala Anton M., kepada Tempo, Selasa 28 Januari 2014.
Menurut Anton, saat ini kemacetan hanya terjadi pada jam sibuk. "Paling macet pas mau masuk dan pulang kerja saja. Setelah itu lengang," ujarnya. Pada jam tersebut, kata dia, kendaraan dari arah Tol Cikampek mulai tersendat akibat penumpukan kendaraan di putaran Cawang Cikoko. Selain itu, kendaraan dari arah Universitas Kristen Indonesia menuju Halim ataupun ke Pancoran mengular. "Mungkin nanti akan lebih parah kalau maskapai di Halim bertambah banyak."
Agus Salim, 34 tahun, tukang ojek yang beroperasi di depan gerbang utama Bandara Halim, mengatakan tidak ada perubahan signifikan dalam hal kemacetan di daerah Halim. Sebab, selain baru ada satu maskapai, jumlah penerbangan masih minim. "Penerbangannya saja per 2 jam, dan itu pun tidak banyak," ujar dia.
Meski demikian, ia mengakui jumlah kendaraan yang masuk ke bandara bertambah banyak dibanding sebelumnya. Namun jumlah tersebut tidak mengakibatkan kemacetan.
Berdasarkan pantauan Tempo, memang jumlah kendaraan yang melintas, baik dari arah Pancoran, UKI, maupun Tol Cikampek menuju Jalan Halim Perdanakusuma relatif masih sedikit. Begitu juga lalu lintas di Jalan Komodor Raya. Sedangkan lalu lintas kendaraan yang hendak memasuki Bandara Halim dari arah Jalan Makassar belum padat. "Semakin malam, jalan semakin kosong. Macetnya pas masuk dan bubaran anak sekolah saja," ujar Agus. (Baca juga: Amdal BandaraHalim Hampir Rampung )
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
1 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.