Pengungsi Kampung Pulo Takut Anaknya Kurang Gizi  

Reporter

Senin, 3 Februari 2014 18:32 WIB

Warga korban banjir berusaha menaikkan anak-anaknya saat perahu evakuasi Tim SAR Kostrad tiba di lokasi banjir Kampung Pulo, Jakarta (30/1). Berdasarkan pantauan Tempo, saat ini ketinggian banjir di Kampung Pulo mencapai 3 meter. Air diperkirakan akan terus naik akibat tingginya air di Bendung Katulampa yang mencapai 230 sentimeter atau siaga I pada dinihari tadi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Selama tiga pekan mengungsi, korban banjir Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, harus siap mengkonsumsi makanan dengan menu yang terbatas. Selain mi instan, ransum makanan yang datang dari donatur ataupun pemerintah menunya sederhana. "Ya, paling tempe, sayur. Kalau daging, jarang," kata Eddy Patinama, koordinator posko pengungsi Kampung Pulo di kantor Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Senin, 3 Februari 2014.

Akibatnya, para pengungsi pun banyak yang mengeluh karena bosan dengan menu makanan itu. Soal rasa jenuh ini diakui Eman, warga RT 14 RW 03, Kampung Pulo, yang mengungsi di lokasi tersebut. "Bosan makanannya itu-itu saja. Saya sampai enek makan mi instan terus," kata warga berusia 50 tahun ini.

Namun dia tak punya pilihan lain. "Ya, pasrah saj. Ini juga sudah syukur dapat bantuan, namanya juga lagi musibah," kata Eman. Namun dia sedih melihat anak-anak dan para balita di pengungsian yang harus makan makanan seadanya. "Saya khawatir anak-anak sakit karena kurang gizi," kata ayah dari tiga anak itu.

Dokter di posko pengungsian, Gafar Hartatiyanto, mengatakan memang untuk masalah makanan, menunya terbatas. Namun, ujar dia, Suku Dinas Kesehatan menjamin menu makanan cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi para pengungsi. Tidak hanya itu, setiap bantuan makanan yang datang pun akan diambi sampelnya untuk diuji di laboratorium kesehatan daerah. "Setiap pekan, Palang Merah Indonesia juga mengirim telur asin buat pengungsi, agar kebutuhan protein mereka terjaga dan pencernaan tetap sehat," ujarnya.

Sedangkan terkait kesehatan mental pengungsi, Gafar mengatakan pihak Suku Dinas Kesehatan rutin menerjunkan tim psikolog ke pos-pos pengungsian. Tim dari perkumpulan psikolog Jakarta ini datang ke posko untuk mengadakan aneka permainan bagi anak-anak dan ibu-ibu. "Pengungsi sudah pasti stres. Mereka harus memikirkan rumah yang terendam banjir dan di pengungsian pun mereka tidur berdesak-desakan."

Keberadaan tim psikolog ini, menurut Gafar, cukup membantu menstabilkan tingkat stres para pengungsi. Sedangkan penyakit fisik yang kini mulai menyerang para pengungsi biasanya berupa batuk dan pilek. "Karena ratusan warga tinggal satu atap, penyakit mudah menular," kata Gafar.

Selain itu, penyakit gatal-gatal dan kutu air akibat banjir juga sering dikeluhkan pengungsi. Sejauh ini, kata dia, tenaga medis dan obat-obatan di posko kesehatan pengungsian masih bisa menangani keluhan para warga tersebut. "Belum ada kasus berat, kecuali jika memang pengungsinya punya riwayat penyakit," kata Gafar.

PRAGA UTAMA







Berita Terpopuler
Colek Keluarga Jokowi-Ahok, Bumerang Ani Yudhoyono
Jokowi Datangi Kampung Deret, Seorang Ibu Mengeluh
Tim Pemburu Koruptor Kejar Eddy Tansil
SBY Minta Pertimbangan DPR Soal Pecat Azlaini Agus
Eksekutor Feby Lorita Tertangkap di Siantar

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

22 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

29 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

36 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

38 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

49 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

58 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

59 hari lalu

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

2 Maret 2024

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

2 Maret 2024

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

1 Maret 2024

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.

Baca Selengkapnya