Garap Deep Tunnel, Investor Malaysia Tunggu Jokowi  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 12 Februari 2014 15:42 WIB

Ilustrasi terowongan pengendali banjir, SMART Tunnel, yang dapat dijadikan jalur lalulintas dan saluran air. pinoydigest.com

TEMPO.CO, Jakarta - Investor asal Malaysia menyatakan ketertarikannya menggarap megaproyek Terowongan Multifungsi Jakarta atau dikenal dengan nama Deep Tunnel. Menurut Nik Zamri Majid Dato, konsultan proyek dari Committee on Revival of Abandoned Projects, investor asal negeri jiran hingga kini masih menunggu keputusan dari Gubernur Joko Widodo untuk mulai menggarap proyek tersebut. “Kami masih menunggu surat keputusan Gubernur sebelum memulai pekerjaan,” kata Nik saat berkunjung ke kantor Tempo, Rabu, 12 Februari 2014.

Nik mengatakan proyek tersebut memiliki potensi bisnis yang cukup menarik untuk dikembangkan. Karena itu, dia mengaku tidak ragu segera mengerjakan studi kelayakan sebagai syarat untuk mulai menggarap proyek tersebut. Menurut dia, investor tersebut siap menanggung seluruh biaya yang dibutuhkan untuk studi itu nantinya.

Menurut Nik, tawaran dari Malaysia ini menguntungkan pemerintah Jakarta. Soalnya, biaya studi kelayakan itu ditanggung seluruhnya oleh investor tersebut. Pemerintah disebutnya tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun dari proyek itu. “Kami sudah menyiapkan sekitar US$ 2 juta untuk studi kelayakan,” ujar dia.

Nantinya studi kelayakan itu akan berlangsung selama 6-9 bulan. Kontraktor studi kelayakan itu juga siap memberikan laporan berkala kepada pemerintah untuk menginformasikan tahapan kelayakan tersebut. Bahkan dia juga mengaku siap jika di tengah jalan pemerintah memutuskan untuk membatalkan proyek deep tunnel tersebut.

Nik mengatakan, jika proyek itu ternyata tidak layak, investornya akan mengalami kerugian. Namun kerugian itu disebutnya tidak akan menjadi masalah karena bisa dianggap sebagai biaya iklan perusahaan. “Karena setiap perusahaan pasti ada biaya iklan produknya sekitar 10 persen dari anggaran. Jadi kalau gagal kami anggap ini sebagai iklan saja, “ kata dia.

Namun dia juga meminta kompensasi dari pemerintah jika ternyata proyek itu dinyatakan layak dibangun. Nik meminta agar investor yang menggarap studi kelayakan itu menjadi penggarap utama proyek yang membentang dari Pasar Minggu hingga Pluit tersebut. “Nanti mekanismenya menggunakan Private Financing Investment. Implementasinya digarap langsung untuk investor Malaysia,” ujarnya.

Sebelumnya Gubernur Joko Widodo berencana membangun proyek gorong-gorong bawah tanah raksasa senilai puluhan triliun rupiah. Pembangunan gorong-gorong itu diharapkan mampu mengatasi banjir sekaligus mengurai kemacetan yang kerap menjerat Ibu Kota. Hanya, pembangunan proyek itu masih tertunda karena masalah biaya.

DIMAS SIREGAR

Berita Terpopuler:

Jokowi Datang, Pemakaman Bubar
Usai 'Layani' John Weku, Feby Kontak Anggita Sari
Hary Tanoe: Masa Jaya Jokowi Sudah Lewat
2040, Manusia Akan Berjumpa Alien
Pastor Pembunuh Suster dan Anaknya Divonis Mati

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

5 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

7 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

7 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

7 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

8 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

8 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

9 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

10 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

12 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

13 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya