Tanpa Tender, Transjakarta Rugi Puluhan Miliar  

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 14 Februari 2014 10:27 WIB

Seorang petugas memperhatikan Bus Transjakarta jurusan Pinang Ranti-Pluit yang ditembak orang tidak dikenal di Polda Metro Jaya, Jakarta, (11/02). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Bus Transjakarta menjadi sorotan belakangan ini karena diketahui beberapa bagian dari sejumlah bus rusak meskipun masih baru. Hal ini pun mengarah pada kecurigaan adanya permainan dalam tender pengadaannya. Dalam kurun waktu 2006-2009, Transjakarta pernah mengalami kisruh soal tender. (Baca lengkap: Edsus Cacat Transjakarta)

Untuk dapat segera mengoperasikan koridor-koridor Transjakarta, Badan Layanan Umum melakukan penunjukan langsung kepada sejumlah konsorsium untuk mengoperasikan bus. Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso kepada majalah Tempo saat itu mengatakan bahwa tak ada yang berminat menjadi operator busway sehingga tidak dilakukan langkah penunjukan melalui tender.

Dari penunjukan langsung tersebut terpilih PT Jakarta Express Trans (Perum PPD, Ratax, Bianglala, Steady Safe, Pahala Kencana) sebagai operator Koridor I (Blok M-Kota), PT Transbatavia (Mayasari Bakti, Steady Safe, Perum PPD, PT Metro Mini) sebagai operator Koridor II (Pulogadung-Harmoni) dan III (Harmoni-Kalideres), Jakarta Trans Metropolitan (Mayasari, PPD, Steady Safe, Bianglala) sebagai operator Koridor IV dan VI, dan Jakarta Mega Trans (Mayasari, PPD, Steady Safe, Pahala Kencana) sebagai operator Koridor V dan VII. Konsorsium-konsorsium tersebut diupah sebesar Rp 12.885 per kilometer.

Kenyataannya, keputusan penunjukan langsung tersebut bertentangan dengan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa. Aturan itu mengharuskan pelaksanaan lelang untuk pengadaan proyek pemerintah di atas Rp 50 juta. Namun langkah tersebut justru mendapat pelegalan dari Gubernur Sutiyoso. Dia mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 123 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Operator Busway pada 7 Desember 2006.

Kemudian diketahui bahwa penunjukan dengan tender nyatanya menawarkan harga yang lebih murah soal ongkos jalan para operator. Tahun 2007, BLU membuka lelang untuk menambah armada di Koridor IV, V, VI, dan VII. Para pemenang lelang memberi harga hanya Rp 9.443 per kilometer. Angka ini pun menunjukkan bahwa sejak tahun 2004 BLU rugi puluhan miliar.

Atas seteru ini, BLU sempat digugat oleh konsorsium ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia karena menawarkan tarif yang sama dengan harga lelang. Akhirnya, pada 11 Juni 2009, Pemprov DKI Jakarta berencana merevisi Peraturan Gubernur Nomor 123 Tahun 2006 yang dianggap bertentangan Keputusan Presiden Nomor 80/2005 soal Keharusan Tender untuk Proyek-proyek Pemerintah. (Baca: Seteru Tarif, BLU Transjakarta Pernah Digugat)

NINIS CHAIRUNNISA

Berita terkait

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

2 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

2 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

3 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

4 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

6 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

6 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

7 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

7 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

11 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

12 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya