TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah bertemu dengan sejumlah perusahaan yang tertarik pada proyek electronic road pricing (ERP). Di antaranya perusahaan asal Norwegia dan Swedia.
"Minggu depan kami menyurati (perusahaan itu) untuk memasang contohnya (alat ERP)," kata Ahok--panggilan Basuki--di Balai Kota, Selasa, 25 Maret 2014. Dia meminta contoh alat ERP tersebut dipasang di jalur koridor satu. "Dipasang dan dites. Kalau itu bagus, akan dilakukan beauty contest."
Ahok berharap pemasangan alat ERP itu sudah bisa dilakukan pada April 2014. "Kalau dia bisa, April atau Mei sudah mulai dan butuh enam bulan," katanya. Karena itu, alat ini baru bisa beroperasi paling cepat tahun depan setelah dites.
Dalam pemasangan tersebut, menurut Ahok, Pemerintah Provinsi DKI sepenuhnya tak mengeluarkan dana. "Mereka yang akan mengeluarkan dana," katanya. "Kami akan lihat berapa bayarnya dan berapa lama."
Menurut Ahok, penerapan sistem ERP ini sebenarnya telah dipersiapkan. "Kami sudah tahu semua koridor mana yang akan dicoba," katanya. Dengan penerapan sistem ERP, kendaraan yang melanggar lalu lintas bisa langsung diketahui. "Otomatis ERP bisa sebagai law enforcement," katanya.
Awalnya pemerintah berencana mulai mengoperasikan sistem pengawasan elektronik itu pada awal 2014. Namun ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi pemerintah Jakarta sebelum menerapkan sistem ERP pada ruas jalan. Peneliti dari Institut Studi Transportasi (Instran), Izul Waroh, mengungkapkan tiga syarat untuk jalan yang akan dipasangi sistem ERP. Pertama, jalan itu harus memiliki dua lajur di setiap arah. Kedua, rata-rata kecepatan kendaraan di jalan tersebut hanya 10 kilometer per jam. Ketiga, sudah ada angkutan massal yang memenuhi standar pelayanan minimal.
"Tetapi Transjakarta sekarang belum memiliki standar pelayanan minimum," ujar Izul di Balai Kota DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
NINIS CHAIRUNNISA| JULI
Berita Terpopuler:
MH370 Jatuh, Seluruh Awak dan Penumpang Tewas
Jatuhnya MH370 Diungkap Satelit Inggris
Pernyataan Lengkap PM Malaysia Soal MH370
Pengumuman MH370, Isak Tangis Pecah di Beijing
Atut Suap Akil Agar Namanya Bagus di Depan Ical
Berita terkait
4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024
2 hari lalu
Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?
Baca SelengkapnyaPakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?
3 hari lalu
Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
6 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
8 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca Selengkapnya63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
21 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaGaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta
37 hari lalu
Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun
37 hari lalu
Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.
Baca Selengkapnya81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok
52 hari lalu
Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.
Baca SelengkapnyaRamai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?
55 hari lalu
Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?
Baca SelengkapnyaJika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada
56 hari lalu
Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?
Baca Selengkapnya