JIS Dituntut Tak Bungkam Soal Pelecehan Seksual  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 18 April 2014 07:19 WIB

Siswa melintasi pintu masuk di sekolah Jakarta International School (JIS), Jakarta, Selasa (15/4). Dua tersangka pelecehan seksual terhadap AK (6), siswa TK Jakarta International School, telah mengakui perbuatannya. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Erlinda, meminta pihak Jakarta International School (JIS) untuk memberi pernyataan kepada publik. Hal itu penting agar pihak sekolah bisa memberi klarifikasi kepada masyarakat. "Mereka harus buat pernyataan terkait temuan yang ada," katanya di Markas Polda Metro Jaya, Kamis, 17 April 2014.

Menurut Erlinda, hingga saat publik masih menunggu pernyataan resmi dari JIS. Hal itu terkait dengan perkembangan kasus pelecehan seksual yang menimpa salah seorang siswanya. Apalagi, pihak keluarga korban mengancam akan menggugat pihak sekolah dalam kasus yang sama. (Baca: Trik Komnas Anak Gali Info Baru dari Murid TK JIS)

Selain itu, dia meminta kepada manajemen JIS agar bersikap kooperatif terhadap proses penyelidikan kasus asusila tersebut. Erlinda mengatakan, sikap kooperatif itu penting agar masalah pelecehan seksual itu bisa terungkap. "Agar menjadi pendidikan kepada masyarakat juga," katanya.

Adapun soal dugaan adanya korban baru, Erlinda menyerahkan hal itu kepada aparat kepolisian. KPAI disebutnya akan terus membantu polisi dalam menangani kasus yang melibatkan bocah berusia lima tahun tersebut. "Kalau dari keluarga korban cuma ingin hukum ditegakkan," ujar dia.

Erlinda mengatakan KPAI akan terus memberi bantuan psikologis kepada korban. Siswa taman kanak-kanak itu pun disebutnya sudah mulai terbuka dan mau bercerita kepada orang lain. Bahkan, korban sudah bisa bermain seperti biasa layaknya anak normal. "Kami sangat bersyukur, target proses pemulihannya 3 bulan, atau kalau bisa satu bulan jika konsisten," katanya.

Kasus itu bermula saat seorang siswa taman kanak-kanak di JIS menjadi korban pelecehan seksual oleh petugas kebersihan alih daya yang direkrut sekolah itu. Polisi juga masih menyelidiki kemungkinan adanya korban lain yang bisa menyeret tersangka baru.

Pihak keluarga menyatakan bakal menggugat sekolah yang terletak di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, itu. Mereka menganggap pihak sekolah lalai dalam memberikan pengawasan kepada siswanya. Pihak sekolah juga dianggap terlambat dalam menangani kasus pelecehan seksual tersebut. (Baca pula: Kasus Murid TK JIS, Polisi Fokus Cari Korban Lain)

Tempo belum berhasil mencari konfirmasi langsung ke pengelola JIS. Namun, saat menggelar konferensi pers di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu, 16 April 2014, Kepala Sekolah JIS, Tim Carr, mengaku prihatin atas insiden yang dialami oleh siswanya. Ia mengaku akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kepolisian untuk mencari solusi kasus ini.

DIMAS SIREGAR

Berita terkait

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

28 hari lalu

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.

Baca Selengkapnya

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

29 Desember 2023

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

Kasus kekerasan terhadap anak terbanyak tahun ini adalah kekerasan seksual

Baca Selengkapnya

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

18 November 2023

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

Belakangan ramai di media sosial kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami dokter Qory. Apa hukuman bagi pelaku KDRT?

Baca Selengkapnya

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

10 November 2023

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

Kematian anak berusia 7 tahun karena disiksa orang tuanya diangkat ke layar lebar. Film Arie Hanggara dibintangi Deddy Mizwar dan nenek Ariel Tatum.

Baca Selengkapnya

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

4 Agustus 2023

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

Seorang dokter di Makassar ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anak. Pahami pasal-pasal kekerasan terhadap anak.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

Pemerintah Kota Depok akan memberikan pendampingan psikologis dan hukum karena anak yang disiram air panas oleh ibunya sendiri itu trauma.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

Peristiwa KDRT yang dialaminya itu diduga membuat korban, warga Cipayung Depok, trauma.

Baca Selengkapnya

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

20 November 2022

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

Saat anak menjadi korban bullying, orang tua dapat melaporkan pelaku ke Komnas HAM dan polisi dengan membawa bukti dari peristiwa tersebut.

Baca Selengkapnya

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

8 Agustus 2022

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) mengedukasi warga DKI Jakarta untuk mencegah kekerasan terhadap anak dengan segala bentuknya.

Baca Selengkapnya

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

24 Juli 2022

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

Ada beberapa poin penting yang menyebabkan Kota Tangerang meraih predikat Kota Layak Anak 2022.

Baca Selengkapnya