'JIS Sebut Kasus Penyerangan, Bukan Pelecehan Seksual'  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 20 April 2014 10:09 WIB

Sejumlah petugas keamanan memeriksa kendaraan di sekolah Jakarta International School (JIS), Jakarta, Selasa (15/4). Para pelaku yang berkomplot dalam melakukan aksi bejat ini, motifnya sebatas untuk kepuasan seksual. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ibu korban pelecehan seksual di Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS) kecewa dengan sikap JIS yang terkesan menutupi kasus yang menimpa anaknya. Ibu korban mengaku, sehari setelah perkara ini terungkap ke publik, pihak sekolah mengirimkan surat edaran melalui e-mail. (Baca: Konsultan JIS Curhat Citra Sekolah Terpuruk)

Di dalam surat edaran itu, JIS menyatakan kasus yang terjadi terhadap putranya adalah penyerangan (assault), bukan pelecehan seksual. "Jadi penjelasan sekolah ke siswa dan orang tua lain hanya kasus assault terhadap murid, bukan kasus kejahatan seksual," kata ibu korban di Griya Dewantara, Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu, 19 April 2014.

Dengan penggunaan istilah penyerangan, menurut ibu korban, orang tua siswa menganggap "remeh" kasus ini karena sekadar dimaknai terjadi pemukulan atau penganiayaan. (Baca: Efek Domino Pelecehan di TK JIS bagi Sekolah Lain)

Menurut ibu korban, para orang tua siswa baru benar-benar terkejut setelah dia menggelar pertemuan di kawasan Pondok Indah pada Selasa, 15 April 2014. "Di sana saya beberkan kejadian yang menimpa anak saya," katanya. Saat menceritakan kejadian itu kepada orang tua lainnya, ibu korban menuturkan, banyak ibu lain yang terkejut sampai menangis. "Bahkan ada yang pingsan." Mereka, kata dia, tak mengira kasusnya separah ini. (Baca: Ada Korban Lain di TK JIS, Polisi Jemput Bola)

Kasus kekerasan seksual yang menimpa bocah Taman Kanak-kanak JIS yang baru berusia 5 tahun ini diduga dilakukan secara terencana dan berkelompok. Polisi telah menetapkan tiga tersangka, dan ada dua terduga pelaku lain telah diperiksa. Psikolog forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan, dengan banyaknya jumlah tersangka, kemungkinan adanya korban lain semakin besar. "Kelompok ini tidak hanya mengincar satu anak sebagai korbannya."

Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia Erlinda mengatakan sekolah terkesan menutup-nutupi kasus ini kepada orang tua siswa lainnya. "Harusnya mereka mengatakan apa yang sebenarnya terjadi sehingga orang tua lain jadi lebih waspada dan berani melapor," katanya. Dia juga meyakini bahwa masih ada pelaku lain yang belum terungkap. "Justru dengan semakin banyak yang melapor, identifikasi pelaku bisa lebih mudah dan kasus ini cepat terungkap."

Pihak JIS sampai saat ini belum dapat dimintai konfirmasi. Kontak melalui telepon, e-mail, maupun didatangi tak mendapat tanggapan. Terakhir, Kepala Sekolah JIS Tim Carr menyatakan turut prihatin atas kejadian yang menimpa siswanya. Ia berjanji akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk menangani kasus ini.

"Fokus utama kami adalah kesejahteraan siswa dan keluarganya serta keamanan dan keselamatan dari komunitas sekolah," ujar Carr di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Rabu, 16 April 2014. Seusai memberikan pernyataan, Carr yang ditemani sejumlah perwakilan sekolah langsung kabur. Tidak satu pun pertanyaan wartawan yang ia tanggapi.

PRAGA UTAMA | APRILIANI GITA FITRIA

Topik terhangat:
Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo | Pemilu 2014


Berita terpopuler:
Bikin Masalah di Sukamiskin, Nazaruddin Dipukul
Mobil Esemka Generasi Terbaru Segera Meluncur
Dul Kini Tinggal dengan Maia Estianty
Siswanya Tenggelam, Wakil Kepsek di Korsel Gantung Diri

Berita terkait

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

27 hari lalu

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.

Baca Selengkapnya

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

29 Desember 2023

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

Kasus kekerasan terhadap anak terbanyak tahun ini adalah kekerasan seksual

Baca Selengkapnya

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

18 November 2023

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

Belakangan ramai di media sosial kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami dokter Qory. Apa hukuman bagi pelaku KDRT?

Baca Selengkapnya

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

10 November 2023

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

Kematian anak berusia 7 tahun karena disiksa orang tuanya diangkat ke layar lebar. Film Arie Hanggara dibintangi Deddy Mizwar dan nenek Ariel Tatum.

Baca Selengkapnya

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

4 Agustus 2023

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

Seorang dokter di Makassar ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anak. Pahami pasal-pasal kekerasan terhadap anak.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

Pemerintah Kota Depok akan memberikan pendampingan psikologis dan hukum karena anak yang disiram air panas oleh ibunya sendiri itu trauma.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

Peristiwa KDRT yang dialaminya itu diduga membuat korban, warga Cipayung Depok, trauma.

Baca Selengkapnya

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

20 November 2022

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

Saat anak menjadi korban bullying, orang tua dapat melaporkan pelaku ke Komnas HAM dan polisi dengan membawa bukti dari peristiwa tersebut.

Baca Selengkapnya

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

8 Agustus 2022

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) mengedukasi warga DKI Jakarta untuk mencegah kekerasan terhadap anak dengan segala bentuknya.

Baca Selengkapnya

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

24 Juli 2022

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

Ada beberapa poin penting yang menyebabkan Kota Tangerang meraih predikat Kota Layak Anak 2022.

Baca Selengkapnya