Keluarga Korban Pelecehan di JIS Terima Ancaman  

Reporter

Rabu, 23 April 2014 10:23 WIB

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. TEMPO/Ary Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga bocah 6 tahun yang menjadi korban pelecehan seksual di Jakarta International School (JIS) mengadu ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LSPK). Didampingi pengacara, Andi M. Asrun, ibunda korban mendatangi kantor LPSK pada Selasa siang, 22 April 2014. "Keluarga mulai tidak nyaman karena ada sejumlah tindakan tidak menyenangkan sejak masalah ini diungkap ke publik," kata Andi kepada Tempo. (Baca: Keluarga Korban Pelecehan di JIS Mengadu ke LPSK)

Salah satu contoh tindakan yang dianggap berbentuk ancaman ialah adanya pesan pendek (SMS) yang masuk ke ponsel ayah korban. Andi mengutip kalimat dalam sms itu: "Jangan jelek-jelekkan JIS di sini."

"Tidak tahu siapa yang kirim sms itu, nomornya tidak dikenal, tapi mengatasnamakan menteri," kata Andi.

Selain itu, Andi juga menyebutkan ada sejumlah pihak dari JIS yang mendatangi orang tua korban, meminta agar keluarga tidak lagi membesar-besarkan masalah kekerasan seksual ini. Kendati begitu, Andi membantah adanya berita yang beredar bahwa keluarga korban menerima uang dari pihak sekolah agar tidak berbicara kepada publik. "Soal sekolah yang mendatangi keluarga dan memberi uang, itu hanya isu." (Baca juga: Bertambah, Korban Pelecehan Seksual di JIS)

Kasus kekerasan seksual yang menimpa murid Taman Kanak-kanak JIS ramai diberitakan setelah pada Senin, 14 April 2014, ibunda korban menggelar konferensi pers di Jakarta. Ibunda korban mengatakan dirinya memberanikan diri mengungkap kasus ini karena tidak mendapat respons baik dari pihak sekolah setelah melaporkan kasus ini ke Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 24 Maret 2014. "Sudah bingung mau mengadu ke siapa, jadi saya buka saja semuanya, biar orang tua murid lain juga jadi lebih waspada," ujar ibunda korban sewaktu konferensi pers.

Kepala Jakarta International School, Timothy Carr, membantah telah membungkam orang tua siswa agar tidak berbicara kepada wartawan dan kepolisian soal kasus pelecehan seksual. Sekolah, kata dia, tak pernah melarang kebebasan orang tua untuk menyampaikan apa pun kepada orang-orang yang mereka percayai. "Mereka berhak penuh untuk berbicara kepada media dan polisi," kata Carr saat menggelar konferensi pers di Hotel Sultan, Senin, 21 April 2014. (Baca tanggapan JIS soal ancaman kepada keluarga korban: JIS Bantah Bungkam Orang Tua Korban)

PRAGA UTAMA



Berita Lainnya:
Pengacara Korban: Tangkap Ketua Yayasan JIS
Polisi Minta JIS Tak Lagi Ubah TKP
JIS Bantah Bungkam Orang Tua Korban

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

39 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

41 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

43 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

44 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

46 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

58 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya