Wawancara Khusus JIS Soal Guru dan Buron Pedofil

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 26 April 2014 08:08 WIB

Kepala Sekolah JIS Timothy Carr. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pelecehan seksual terhadap seorang siswa Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS) telah mencoreng citra sekolah itu. Dalam wawancara khusus dengan wartawan Tempo, Anggrita Desyani dan Praga Utama, pada Jumat, 25 April 2014, Kepala JIS Timothy Carr mengaku semua orang amat terkejut karena secara emosional kasus ini amat berat. (Baca: Wawancara Khusus Kepala JIS: Kasus Ini Amat Berat)

Dua orang cleaning service di sekolah itu telah ditetapkan sebagai tersangka pelecehan seksual. Sebanyak 28 tenaga alih daya yang bertugas menjaga kebersihan juga menjalani tes darah di Rumah Sakit Polri Sukanto, Jakarta Timur. Dari tes darah itu, penyidik mendapati enam orang tenaga kebersihan di sekolah itu mengidap penyakit herpes. Belum lagi ada buronan pedofil FBI, William James Vahey, yang diketahui pernah mengajar di JIS.

Berikut tanggapan Tim Carr ihwal berbagai masalah tadi:

Bagaimana kelangsungan kerja sama dengan PT ISS yang memasok petugas kebersihan?
Kami sudah mengakhiri kerja sama dengan PT ISS pada hari ini (Jumat, 25 April 2014).
Mulai sekarang kami hanya akan merekrut petugas kebersihan yang lolos tes kesehatan, memiliki catatan Kepolisian yang baik, serta lolos tes psikologis.

Sebelumnya kami memang menyerahkan proses seleksi ini kepada PT ISS, hanya meminta pegawai dengan standar yang tinggi. Namun, rupanya kini dua pekerja sudah dijadikan tersangka.

Kami belum membahas kompensasi apa pun dengan PT ISS. Yang jelas kami masih berkonsentrasi membantu keluarga korban, investigasi polisi, dan memastikan sekolah lebih aman.

Apakah seleksi serupa juga berlaku untuk guru dan staf sekolah?
Iya dan ini sudah berlangsung sejak lama. Ada standar internasional yang harus dipenuhi, termasuk mendapat referensi dan mengecek ulang data-data pribadi pelamar. Kami juga mengecek riwayat Kepolisian dan kesehatan mereka. Oleh sebab itu. kami percaya penuh kepada guru-guru kami.

Soal dugaan pedofil buronan FBI pernah mengajar di JIS?
Saya baru masuk ke JIS pada 2010, sedangkan buronan yang bernama William James Vahey bekerja di sini pada 1992 sampai 2002. Saya tidak mengenal dia dan tidak tahu bagaimana sikap dan perilakunya selama mengajar di sini.

Kami belum menemukan indikasi pernah ada korban Vahey di sekolah ini dan tidak ada catatan kasus kekerasan seksual sewaktu dia di sini. Namun, kami bekerja sama dengan FBI untuk menyelidiki kasus ini. Kami terbuka dan siap memberikan data yang mereka perlukan.

Namun, kalaupun ada alumni JIS yang merasa pernah jadi korban kekerasan seksual oleh Vahey sewaktu dia mengajar di sini, kami imbau untuk segera melapor. FBI sendiri telah menyediakan nomor khusus bagi korban Vahey. Kami tidak bisa menyimpulkan laporan kasus pencabulan pada 17 tahun silam yang dilakukan Vahey berkaitan dengan JIS.

ANGGRITA DESYANI | PRAGA UTAMA

Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo


Berita terpopuler:
Ahok: Kita Beragama tapi Tak Bertuhan
Gagal ke Senayan, Roy Suryo Tuding Ada Manipulasi
Kebakaran Pasar Senen, 33 Unit Damkar Diturunkan

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

40 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

42 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

44 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

45 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

47 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

59 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya