Keluarga Tersangka Kasus JIS Tolak Otopsi

Reporter

Minggu, 27 April 2014 12:43 WIB

Anggota Kepolisian menggiring tersangka pelaku kekerasan seksual terhadap siswa taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS) menuju rutan usai dihadirkan dalam jumpa pers di Gedung Direktorat Kriminal Umum, Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (26/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Jenazah Azwar, tersangka pelecehan seksual terhadap siswa Taman Kanak-kanak Jakarta International School, diberangkatkan Minggu siang, 27 April 2014, ke rumah duka. Jenazah tidak melewati proses otopsi setelah disemayamkan satu malam di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Keluarga tak menghendaki otopsi karena itu menyakitkan bagi mereka," kata kuasa hukum Azwar, Irfan Fahmi, Minggu, 27 April 2014. Ia menyatakan keluarga bersikukuh untuk segera memakamkan Azwar yang rencananya akan dilakukan siang ini di Pangkalan Jati, Cinere, Depok. (Baca: Tersangka Kasus JIS Bunuh Diri di Toilet Polda)

Bahkan, menurut Irfan, jenazah tak sempat dimandikan dan dikafani di rumah sakit sebelum dibawa pulang ke rumah. "Ibu kandungnya yang meminta. Ia tidak mau (anaknya diotopsi)," ujarnya. Namun jenazah Azwar, menurut Irfan, sempat diperiksa secara medis, tapi tak detail. "Hanya pemeriksaan di luar (tubuh) saja untuk rekam medis," ujarnya.

Azwar adalah tersangka keenam dalam kasus kekerasan seksual di sekolah internasional itu. Ia nekad bunuh diri di toilet Polda Metro Jaya dengan cara menenggak cairan pembersih lantai, Sabtu, 26 April 2014. Nyawanya tak terselamatkan setelah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. (Baca: Polisi : Ada Tujuh Kasus Kekerasan Seksual di JIS)

Polisi memeriksa Azwar dan lima pelaku lainnya dalam kasus pelecehan seksual terhadap bocah di JIS. Kasus ini terkuak setelah ibu salah satu korban melaporkan kasus ini pada polisi. Keenam orang itu dijerat Pasal 82 Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 22 Tahun 2003. Ancaman hukuman bagi mereka maksimal 15 tahun penjara. (Baca: Dari Mana Tersangka JIS Dapat Cairan Pembunuh?)

M. ANDI PERDANA


Teropuler:
Rodgers: Mourinho Ingin Kami Juara Liga Inggris
Soal Koalisi, PAN: Politik Itu Last Minutes
Kereta Lebaran Habis, Kemenhub: Jangan Khawatir

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

40 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

43 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

44 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

46 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

48 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

59 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya