Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto (kiri) bersama Dirkrimum Polda Metro Jaya, kombes Heru Pranoto (kanan) menjawab pertanyaan awak media dalam jumpa pers rilis tersangka pelaku kekerasan seksual terhadap siswa taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS) di Gedung Direktorat Kriminal Umum, Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (26/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Depok - Tersangka pelecehan seksual terhadap siswa Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS), Azwar, tewas setelah meminum cairan pembersih lantai di kamar mandi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya pada Sabtu, 26 April 2014. Azwar sempat dilarikan ke Rumah Sakit Polri Sukanto, Jakarta Timur. Namun, nyawanya tak terselamatkan. (Baca: Sebelum Tewas, Azwar: Saya Melakukannya Satu Kali)
Jenazah Azwar kemudian dibawa pulang ke Kelurahan Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere, Depok, pada Ahad, 27 April 2014. Ibu Azwar, Maya, menyatakan merelakan kepergian Azwar. Namun, dia menolak berkomentar ihwal kasus yang membelit putranya itu. "Anak saya sudah meninggal, Allah Maha Tahu," kata Maya saat ditemui Tempo di rumahnya. Perempuan ini menolak berkomentar apa pun ihwal anaknya itu. (Baca: Tersangka Pelecehan di JIS Korban Sodomi Buron FBI)
Tetangga Maya, Nur Wanto, 56 tahun, tak percaya dengan kasus pelecehan seksual yang dituduhkan kepada Azwar. Wanto yang mengenal Azwar sejak kecil mengatakan tak ada gelagat aneh dengan perilakunya. "Saya enggak percaya, orang alim dan baik dituduh melakukan pelecehan," kata Wanto. Dia malah pernah melihat Azwar menghibur anak yang sedang menangis dengan membelikan jajan. (Baca: Begini Tersangka Pelecehan Seksual di JIS Beraksi)
Selain alim, Azwar juga dikenal sebagai lelaki pekerja keras dan menjadi tulang punggung keluarganya. Ayah kandung Azwar meninggal sekitar 17 tahun yang lalu. Akhirnya dia yang harus memenuhi kebutuhan ibu dan dua adiknya. (Baca: Keluarga Tersangka Kasus JIS Tolak Otopsi)
Sepupu Azwar, Armani, 28 tahun, sangat terpukul dengan tuduhan yang menimpa Azwar. "Dia orangnya baik, tidak mungkin seperti itu (melecehkan)," katanya. Di masih ingat ketika Azwar membeli motor baru dari hasil pekerjaannya pada sekitar 2009 lalu. "Dia bangga sekali karena hasil kerja kerasnya." Saat ini motor Vega ZR warna merah itu terpakir di samping rumah Armani. (Baca: Cara Bunuh Diri Tersangka JIS Tak Umum di LP)