Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto (kiri) bersama Dirkrimum Polda Metro Jaya, kombes Heru Pranoto (kanan) menjawab pertanyaan awak media dalam jumpa pers rilis tersangka pelaku kekerasan seksual terhadap siswa taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS) di Gedung Direktorat Kriminal Umum, Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (26/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Ciputat -- Keluarga mengaku terkejut saat polisi menetapkan Zaenal Abidin, 28 tahun, sebagai salah satu pelaku pelecehan seksual terhadap siswa taman kanak-kanak JIS. Kakak pertama Zaenal, Marina, mengatakan tak pernah ada tingkah laku yang mencurigakan dari adiknya. Zaenal, anak bontot dari tiga bersaudara itu, sudah tiga tahun bekerja di JIS. "Ya Allah, Mas, adik saya itu orang baik-baik. Saya syok banget terus terang," ujarnya kepada Tempo, Senin, 28 April 2014. (Baca: Zaenal Diduga Inisiator Kekerasan Seksual di JIS)
Anak dari pasangan Ali Sudrata dan Nurida ini dikenal baik di kalangan keluarga. Marina menerangkan, Zaenal tidak macam-macam dan sering ke masjid untuk beribadah. "Zaenal orangnya mah enggak neko-neko. Kalau libur sering salat ke masjid, enggak ada gelagat yang aneh pokoknya," katanya sambil berlinang air mata.
Pihak keluarga meminta kasus ini diusut sampai tuntas. Keluarga yakin Zaenal tidak melakukan perbuatan itu. "Orang tua pasrah saja ngeliatnya, tapi keluarga kami enggak percaya kalau adik saya ngelakuin begitu. Anak baik itu dia," ujarnya.
Zaenal dijadikan tersangka dua hari lalu bersama tiga rekan satu kantornya: Afriska, Syahrial, dan Azwar. Namun, Azwar tewas bunuh diri pada hari yang sama. Dua lainnya, Agun Iskandar dan Virziawan Amin, sudah ditetapkan lebih dulu sebagai tersangka. Dari tubuh Zaenal dan Syahrial ditemukan virus herpes yang diduga menjangkiti tubuh siswa TK berusia 6 tahun yang menjadi korban. Diduga korban tertular usai kekerasan seksual itu terjadi. (Baca: Runtutan Waktu dan Tersangka Pelecehan Seksual di JIS)