Trauma Korban Pedofil Bisa Membekas hingga Tua  

Reporter

Rabu, 30 April 2014 12:32 WIB

ilustrasi

TEMPO.CO, Jakarta - Kekerasan seksual terhadap anak-anak memang wajib diwaspadai orang tua. Kasus pelecehan seksual yang terjadi di Jakarta Internasional School (JIS) mungkin bisa menjadi pembelajaran bagi orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan.

Kasus JIS bukan kasus pertama kekerasan seksual terhadap anak-anak. Ini menunjukkan bahwa anak merupakan mangsa empuk bagi pelaku karena mudah diintimidasi.

Bukan tanpa alasan, dampak psikologis pada korban akan sangat berpengaruh pada kehidupannya. Vera Itabiliano Hadiwidjojo, psikolog dari lembaga Psikologi Terapan UI, menjelaskan, sebagian korban pelecehan seksual biasanya cenderung tertutup, memiliki energi negatif sehingga mudah marah dan lebih sensitif.

"Anak akan memiliki banyak pikiran negatif, sehingga emosinya perlu dikelola dengan baik. Orang tua harus memberikan mediasi kepada anak, bagaimana melampiaskan emosi tersebut ke arah yang positif," kata Vera kepada Tempo, Selasa, 29 April 2014.

Pada umumnya pelecehan fisik akan membekas ketimbang pelecehan verbal. Karena itu, dampak psikologis yang dirasakan sebagian anak korban pelecehan seksual, juga bisa berpengaruh ketika sang anak tumbuh dewasa. "Jika tidak ditangani dengan baik, traumatik pada anak akan lebih lama dan berpengaruh pada hubungan dengan pasangannya kelak," lanjut Vera.

Jika trauma tidak dihilangkan pada anak secara dini, saat dewasa mereka cenderung bermasalah terkait dengan hubungan dengan lawan jenis. Ia cenderung berpikir negatif terhadap lawan jenis. Karena pelecehan yang dialami menjadi pengalaman seks pertama bagi anak. (Baca: Pelecehan Seksual di JIS Disorot Media Asing)

Sebagian korban pelecehan seksual perlu penanganan yang serius dari orang tua, perlu penanaman nilai religius dan perhatian yang cukup. "Jangan biarkan anak menghayati pengalaman itu. Jika tidak, sangat memungkinkan kelak anak akan meniru tindakan tersebut," kata Vera.

Sebagian korban pelecehan seksual juga cenderung akan memiliki kematangan seksual lebih dini dibanding usianya. Hal ini juga menjadi alasan penting, mengapa sebagian anak korban pelecehan seksual perlu penanganan serius.

Vera menilai, orang tua juga perlu melakukan konseling bagaimana menangani sebagian anak korban pelecehan seksual. Butuh kesabaran dan ketelatenan untuk menumbuhkan kembali rasa percaya diri anak. "Dukungan dan kepedulian keluarga untuk menciptakan rasa aman kepada anak. Agar anak tidak dikucilkan dalam lingkungannya," kata Vera.

RINA ATMASARI

Berita Terpopuler
Ini Cara Terhindar dari Virus Corona
Wasabi untuk Mengatasi Jerawat pada Wajah
Kimchi, Makanan Sehat dengan Bau Menyengat
Wanita Jepang Paling Panjang Umur

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

39 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

42 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

43 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

45 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

47 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

58 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya