Chandra, Caleg Gagal Berniat Jual Ginjal

Reporter

Editor

Ali Anwar

Kamis, 15 Mei 2014 07:50 WIB

Ilustrasi bendera Partai Demokrat. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Chandra Saputra, 26 tahun, adalah satu dari sekian banyak anak muda calon legislator yang gagal meraih kursi hasil pemilihan umum legislatif 9 April lalu. Laki-laki asal Cepu, Blora, Jawa Tengah, itu merupakan caleg dari Partai Demokrat daerah pemilihan Pekalongan 4 nomor urut 7.

Chandra bukan hanya gagal, tetapi juga terpuruk. Uang Rp 600 juta yang menjadi modal untuk mensosialisasikan dirinya, amblas. Pascapencoblosan hingga saat ini, dia masih berutang Rp 420 juta.

Hancur bercampur malu, tak membuatnya masuk ke rumah sakit jiwa. Dia juga tidak mau menyumpahserapahi konstituen dan tim suksesnya atau protes sampai bertelanjang tubuh seperti yang terjadi di beberapa tempat. (Baca: Caleg Stres, dari Ngomel hingga Telanjang)

Sebaliknya, dia hanya nekat menggelandang ke Jakarta. Mencari peruntungan. Bermodalkan uang sisa nyaleg, Rp 3 juta, akhirnya dia menemui "rumah singgah" di Masjid Sunda Kelapa, Jalan Taman Sunda Kelapa nomor 16, Menteng, Jakarta Pusat.

"Saya sampai di Jakarta 5 Mei," ujar Chandra kepada Tempo yang menemuinya di Masjid Sunda Kelapa, Rabu, 14 Mei 2014. Alasannya memilih tinggal di rumah Allah sudah hampir sekitar sepuluh hari, untuk menenangkan diri dan banyak beribadah.

"Saya lihat masjid ini pas lagi makan, terus masuk dan ngobrol ke penjaganya supaya diizinkan untuk tinggal di sini," ujar Chandra yang saat ditemui menggunakan celana panjang hitam dan kemeja garis-garis lengan panjang. "Alhamdulillah, penjaga masjid mengizinkan saya untuk tinggal," Chandra menambahkan.

Meski tinggal di masjid, dia tetap butuh makan. Perbekalannya pun terus menipis. "Pakaian saya satu (dari dua) tas, juga saya jual untuk tambahan uang," ungkapnya. "Baju saya tinggal tujuh potong aja," kata Chandra.

Chandra sempat berniat menjual ginjalnya untuk orang yang membutuhkan. Namun, dia tidak tahu, kemana dan siapa yang membutuhkan ginjalnya. Belakangan, setelah diberi saran dan bantuan uang dari beberapa jemaah masjid, dia mengurungkan niatnya menjual ginjal. (Baca: Tawarkan Ginjal, Caleg Gagal Temui Dahlan)

Chandra sempat nekat menemui Menteri BUMN Dahlan Iskan, dengan harapan Dahlan bisa membelinya. Dahlan bukannya membeli, malah memberi wejangan dan modal usaha. "Alhamdulilah, banyak yang bantu," ujar pria kelahiran Blora, 29 Maret 1988.

Dia pun mengambil hikmah, bahwa gagal bukan berarti harus lari dari kenyataan. Setelah kuat iman selama "nyantri" di Masjid Sudan Kelapa, Chandra bertekad pulang kampung pada Senin pekan depan.

Wiraswastawan yang telah mengabdi selama tiga tahun di Partai Demokrat, itu pun mengaku kapok bergelut di dunia politik. "Pengalaman ini mengajari saya tentang banyak hal tentang dunia politik. Jadi, politik cukup sampai tahap ini saja," ujar Chandra.

Sebagai sublimasi untuk mengobati luka di hatinya, dia berjanji akan tegar dan kembali ke dunia kerja. "Sambil mencicil utang kepada orang-orang yang sudah membantu saya," ujarnya.

ODELIA SINAGA

Berita terkait

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

1 jam lalu

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

Pemohon sengketa pileg hadir secara daring dalam sidang MK karena bandara di wilayahnya tutup imbas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

2 hari lalu

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

Mahkamah Konstitusi mulai menyidangkan 297 sengketa pemilu legislatif diiantaranya gugatan PPP dan caleg.

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

13 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

34 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

40 hari lalu

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

Hasto mengatakan partainya akan pasang badan guna memperjuangkan para caleg kritis PDIP untuk tetap masuk menduduki kursi parlemen.

Baca Selengkapnya

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

41 hari lalu

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak akan tinggal diam untuk membela caleg yang kehilangan suara dalam Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

42 hari lalu

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

PSI belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

42 hari lalu

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

MK mengungkapkan belum ada caleg dan parpol yang mendaftarkan sengketa hasil Pileg.

Baca Selengkapnya

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

43 hari lalu

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

PDIP menerbitkan intruksi pembatalan pelantikan calon legislator yang gagal memenangkan Ganjar-Mahfud di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

43 hari lalu

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.

Baca Selengkapnya