Atasi Banjir, Kabupaten Tangerang Gandeng Belanda  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Rabu, 21 Mei 2014 03:03 WIB

Sejumlah anggota Brimob dari satuan Detasemen C Pelopor Polda Metro Jaya membantu proses evakuasi korban banjir di Mutiara Pluit, Tangerang, Banten, Selasa (25/2). Personil brimob tersebut disiagakan selama seminggu ke depan untuk membantu para korban banjir. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kabupaten Tangerang menggandeng lembaga konsultan dari Belanda, Waternet, untuk mengatasi masalah banjir. Kerja samanya telah diteken belum lama ini. "Kami memilih Belanda karena mereka sudah sangat berpengalaman mengatasi banjir," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang Hery Heryanto kepada Tempo, Selasa, 20 Mei 2014.

Menurut Hery, kerja sama dengan Waternet tersebut sama sekali tidak menelan biaya. "Free," kata Hery. Secara teknis, Waternet memberikan masukan kepada Bappeda.

Salah satu proyek yang kini sedang digarap adalah penanganan banjir di daerah aliran Sungai Cimanceri. Caranya, menormalisasi Sungai Cimanceri dan Sungai Kalisabi sepanjang 5 kilometer dari perbatasan Panongan dan Jambe hingga Cibadak, Tigaraksa.

Selain itu, kata Hery, Kabupaten Tangerang menyiapkan pembangunan waduk buatan seluas 12 hektare di dekat perumahan Mustika Tigaraksa, yang merupakan wilayah langganan banjir.

Menurut data Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Tangerang, Sungai Kalisabi melintasi Kecamatan Kelapa Dua, sementara Sungai Cimanceri melintasi Kecamatan Jambe, Tigaraksa, Balaraja, Rajeg, dan Sukadiri. "Jika program ini berhasil, wilayah-wilayah yang menjadi langganan banjir akan bebas banjir, "kata Hery.

Banjir di Kabupaten Tangerang terus meluas. Pada 2014 ini, sekitar 22 dari 29 kecamatan di wilayah itu kebanjiran. Padahal perkembangan titik rawan banjir di Kabupaten Tangerang setiap tahun mengalami penurunan yang cukup signifikan. (Baca: Banjir Kiriman Ancam Tangerang hingga Sepekan)

Pada 2002 terdapat 72 titik banjir, 2007 sebanyak 65 titik, 2008 sebanyak 32 titik banjir, 2010 sebanyak 16 titik, 2011 sebanyak 12 titik, dan 2012 sebanyak 8 titik.

Kepala Bidang Perencanaan Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah mengatakan bencana banjir yang kerap melanda wilayah Kabupaten Tangerang ini disebabkan meluapnya aliran sungai akibat adanya air kiriman dari Bogor yang membuat Sungai Cisadane tidak mampu menampung kapasitas air. Selain itu, di alur sungai dan anak Sungai Cisadane terjadi penyempitan dan pendangkalan.

JONIANSYAH

Berita terkait

Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

36 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.

Baca Selengkapnya

Jawab DPRD, Heru Budi Sampaikan Upaya Pemprov DKI atasi Banjir Jakarta

14 September 2023

Jawab DPRD, Heru Budi Sampaikan Upaya Pemprov DKI atasi Banjir Jakarta

Pj Gubernur DKI Heru Budi menyampaikan upaya Pemprov DKI mengatasi banjir Jakarta.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Banjir di Musim Hujan, DKI Bakal Revitalisasi Waduk dan Sungai

14 September 2023

Antisipasi Banjir di Musim Hujan, DKI Bakal Revitalisasi Waduk dan Sungai

Heru Budi menyatakan berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah penyangga dalam upaya penanggulangan banjir Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sederet Pernyataan Jubir Anies soal Tembok Tinggi yang Batasi PIK 2 dan Perkampungan

13 Agustus 2023

Sederet Pernyataan Jubir Anies soal Tembok Tinggi yang Batasi PIK 2 dan Perkampungan

Jubir Anies minta Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk ikut campur tangan mencari solusi terbaik soal tembok tinggi yang batasi PIK 2 dan perkampungan

Baca Selengkapnya

Respons Heru Budi Soal Politikus PDIP yang Kritik Waduk Brigif Tak Terawat dan Minta Kontraktor Diberi Sanksi Tegas

19 April 2023

Respons Heru Budi Soal Politikus PDIP yang Kritik Waduk Brigif Tak Terawat dan Minta Kontraktor Diberi Sanksi Tegas

Politikus PDIP kritik Waduk Brigif tak terawat. Heru Budi meresponsnya dengan perintahkan jajarannya angkut sampah dan potong rumput.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Kritik Waduk Brigif Tak Terawat, Heru Budi Minta Jajaran Angkut Sampah dan Potong Rumput

18 April 2023

Politikus PDIP Kritik Waduk Brigif Tak Terawat, Heru Budi Minta Jajaran Angkut Sampah dan Potong Rumput

Pj Gubernur DKI Heru Budi merespons kritik politikus PDIP soal Waduk Brigif, Jakarta Selatan yang katanya tak terawat. Ini arahan Heru.

Baca Selengkapnya

Banjir di Gang Cue Belum Surut 5 Bulan, Camat Bekasi Timur Beberkan Penyebabnya

6 Maret 2023

Banjir di Gang Cue Belum Surut 5 Bulan, Camat Bekasi Timur Beberkan Penyebabnya

Camat Bekasi Timur membeberkan penyebab banjir di Gang Cue yang belum surut lima bulan lamanya. Banjir di wilayah itu terjadi sejak Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Sekda DKI Jakarta Mengeklaim Program Penanganan Banjir Sukses

2 Maret 2023

Sekda DKI Jakarta Mengeklaim Program Penanganan Banjir Sukses

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengklaim program penanggulangan banjir yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta telah sukses.

Baca Selengkapnya

Usai Ditegur Jokowi Soal Penanganan Banjir Jakarta, Heru Budi Lanjutkan Bangun Giant Sea Wall

28 Desember 2022

Usai Ditegur Jokowi Soal Penanganan Banjir Jakarta, Heru Budi Lanjutkan Bangun Giant Sea Wall

Heru Budi memastikan pembangunan Giant Sea Wall tetap berlanjut karena itu merupakan proyek jangka panjang penanggulangan banjir Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pemkab Tangerang Daftarkan 50 Ribu Pegawai Non ASN dan Pekerja Rentan Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

23 Desember 2022

Pemkab Tangerang Daftarkan 50 Ribu Pegawai Non ASN dan Pekerja Rentan Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Perlindungan tersebut juga akan bertambah pada tahun depan dan direncanakan hingga 75 ribu pegawai Non ASN dan pekerja rentan.

Baca Selengkapnya