RSUD Bekasi Belum Bermebel, Pengoperasian Diundur

Reporter

Editor

Ali Anwar

Senin, 16 Juni 2014 04:45 WIB

Seorang penderita AIDS dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi, Jawa Barat, sementara dia juga mengidap penyakit paru-paru kronis, Senin (1/2). Sebanyak delapan pasien AIDS dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi. TEMPO/Hamluddin

TEMPO.CO, Bekasi - Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi menunda pengoperasian gedung baru. Alasannya, sejumlah ruangan di gedung berlantai delapan yang terletak di Jalan Pramuka itu belum memiliki mebel akibat terbentur masalah teknis sehingga jadwal pelelangan diundur.

"Awal Juli baru mulai proses lelang," kata Direktur Utama RSUD Kota Bekasi Titi Masrifahati, Ahad, 15 Juni 2014. Sebelumnya, bangunan RSUD hasil perluasan tersebut direncanakan beroperasi pada bulan ini, sehingga daya tampung pasien menjadi lebih banyak.

Menurut Titi, pemerintah setempat mengalokasikan dana sebesar Rp 1 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2014 untuk pengadaan barang kebutuhan di gedung baru itu. (Baca: RSUD Bekasi Akan Jadi Rumah Sakit Warga Miskin)

Ia menyebutkan sejumlah kebutuhan mebel tersebut antara lain meja ruang tunggu, kursi tunggu, peralatan periksa pasien, dan sejumlah perlengkapan untuk ruang perawatan. "Lelang terpaksa diundur akibat kendala teknis," kata Titi. "Kami target Juli sudah bisa beroperasi."

Menurut Titi, gedung baru itu tetap dioperasikan meskipun sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki terbatas. Penambahan SDM dilakukan secara bertahap dengan sistem rekrutmen di luar pemerintah, sehingga status pegawainya non-pegawai negeri sipil.

Langkah tersebut dilakukan karena Badan Kepegawaian Daerah Kota Bekasi menyatakan tak ada rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada tahun ini. Adapun yang dapat dipekerjakan adalah pegawai di luar lingkup medis, seperti staf. BKD mengupayakan mengambil pegawai di sejumlah SKPD. "Kami BUMD, sehingga dapat merekrut pegawai sendiri," ujar Titi.

Titi menambahkan, perluasan bagunan rumah sakit menelan dana APBD hingga Rp 96 miliar. Sebagian gedung ditujukan bagi warga yang memiliki tingkat ekonomi menengah-atas. "Selebihnya untuk warga tidak mampu."

Adapun bentuk layanan bagi warga mampu itu dipersiapkan di poliklinik eksekutif yang rencananya menempati lantai tiga gedung itu. Menurut dia, pengadaan poliklinik eksekutif ini merupakan aspirasi dari sebagian pasien yang menginginkan pelayanan tanpa antre meski harus mengeluarkan biaya pengobatan lebih besar.

"Kalau dipersentasekan, hanya 5 persen yang diperuntukkan bagi layanan VIP. Lima persen lainnya untuk kelas utama," kata Titi. Sedangkan sisanya yang sebesar 90 persen tetap untuk pasien umum yang memanfaatkan program Badan Pelaksana Jaminan Sosial bidang kesehatan.

Sejumlah hal yang ditingkatkan dengan hadirnya gedung baru itu antara lain penambahan ruang ICU dari semula lima menjadi sepuluh kamar. Kamar operasi pun bertambah dari lima menjadi sepuluh kamar. Adapun jumlah pasien yang berobat ke RSUD rata-rata mencapai seribu orang per hari.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan seharusnya gedung baru RSUD sudah bisa dioperasikan, mengingat pembangunan sudah selesai. Kalau ada kendala, ia meminta kepada direktur utama rumah sakit itu untuk segera menyelesaikan, agar pelayanan semakin meningkat. "Jadi tidak khawatir kekurangan ruang rawat," kata Rahmat. (Baca: Hansip Bekasi Dapat Jaminan Kesehatan Gratis)

ADI WARSONO

Berita terkait

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

5 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

5 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

11 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

23 hari lalu

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.

Baca Selengkapnya

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

25 hari lalu

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

33 hari lalu

Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

Tentara Israel masih melancarkan serangan ke sejumlah wilayah di Gaza. Korban jiwa pun terus berjatuhan.

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

34 hari lalu

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional

38 hari lalu

Bamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional

Pembangun awal di Depok dan berlanjut ke Cikarang, Karawang, hingga Makassar.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

38 hari lalu

Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kekurangan dokter spesialis terjadi hampir di seluruh provinsi Indonesia.

Baca Selengkapnya