Aksi William James Vahey di JIS tak pernah terungkap. Namun, pada 2014, aksi William terungkap lebar ketika pembantunya mencuri flash disk William berisi kegiatan pedofilnya dari tahun 2008. Saat itu William bekerja di American Nicaragua School. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya telah menahan dua guru Jakarta International School dalam kasus kekerasan seksual. Namun, T, ibu korban berinisial AK, mengatakan pelaku kekerasan seksual itu lebih dari dua guru. "Pasti akan bertambah tersangkanya," kata T saat dihubungi Tempo pada Rabu, 16 Juli 2014. (Baca juga: Kasus JIS, Polisi Bidik Guru Lain)
T enggan menyebutkan jumlah guru yang terlibat, seperti yang dikatakan oleh anaknya. Ia hanya menegaskan bahwa guru yang diduga terlibat sodomi terhadap anaknya lebih dari dua orang guru. T mengaku takut untuk menyebutkan keterangan mengenai guru lainnya yang diduga terlibat. Sebab, menurut dia, JIS sudah seperti sindikat.
Saat menyebutkan keterlibatan guru, AK menggambar bangunan berbentuk seperti gedung sekolah. Lalu, AK mengatakan, "Security tell to the boss." Melalui pendampingan psikolog, akhirnya muncul dugaan keterlibatan guru. "Anak saya bilang, 'Security tell to the boss.' Tapi enam tersangka cleaning services tidak mengaku ada bosnya," ujarnya.
Meski saat ini baru dua guru yang ditahan, T mengaku cukup senang polisi berhasil memenjarakan mereka. Sebelumnya, T pesimistis polisi berani menangkap pelaku yang merupakan guru dan warga negara asing. Sebab, sekolah berlabel internasional itu didirikan oleh Amerika Serikat, Australia, dan Inggris. (Baca juga: Dua Guru JIS Berkeras Tak Bersalah dan AS, Inggris, dan Australia Protes Guru JIS Ditahan)
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan hal serupa. Menurut dia, penyidikan akan terus berkembang sehingga jumlah tersangka masih bisa bertambah. "Penambahan tersangka tidak ada di luar guru-guru yang ditunda deportasinya," tutur Rikwanto pada Selasa, 15 Juli 2014. (Baca: Kasus JIS, 'Magic Stone' Diduga Narkoba Baru)