Dua Guru JIS Menolak Dites Kebohongan  

Reporter

Kamis, 17 Juli 2014 16:30 WIB

Siswa melintasi pintu masuk di sekolah Jakarta International School (JIS), Jakarta, Selasa (15/4). Dua tersangka pelecehan seksual terhadap AK (6), siswa TK Jakarta International School, telah mengakui perbuatannya. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Dua guru Jakarta International School (JIS), Neil Bantleman dan Ferdinand Tjiong, menolak menjalani tes kebohongan dengan alat lie detector di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Kamis, 17 Juli 2014. Tes kebohongan itu merupakan rangkaian pemeriksaan keduanya sebagai tersangka kasus dugaan kekerasan seksual terhadap tiga murid Taman Kanak-kanak JIS. (Baca: Guru JIS Ditahan, Istri Ikut Bicara)

"Pagi tadi polisi mengeluarkan Neil dan Ferdinand dari sel penjara untuk mengikuti tes deteksi kebohongan. Tapi kedua guru JIS itu menolak untuk mengikuti tes," kata juru bicara JIS, Daniarti Wusono, dalam pesan elektronik yang diterima Tempo, Kamis siang, 17 Juli 2014.

Daniarti menjelaskan penolakan itu dilakukan karena polisi tidak memberitahukan kepada penasihat hukum keduanya untuk melakukan tes. "Sehingga penasihat hukum tidak hadir dan tidak adanya tenaga ahli independen yang menjadi saksi saat tes berlangsung," ujarnya. (Baca: Istri Guru JIS: Tolong Izinkan Dia Pulang)

Selain itu, Daniarti melanjutkan, pihak kepolisian tidak menyediakan penerjemah yang dipilih kedua guru JIS. "Hal itu sangat penting untuk menunjang pelaksanaan tes," kata dia. (Baca: 3 Kedutaan Protes Kasus Guru JIS, Ini Kata Polisi)

Menurut Daniarti, tes deteksi kebohongan sama seperti proses interogasi yang berdasarkan Pasal 72 KUHP, harus didampingi oleh penasihat hukum. "Tapi, tadi pagi yang terjadi justru sebaliknya," ujarnya.

Kedua guru JIS, kata Daniarti, bersedia menjalani tes kebohongan, asalkan didampingi oleh penasihat hukum dan tenaga ahli independen. "Itu untuk memastikan pihak kepolisian mematuhi protokol internasional dalam pelaksanaan tes tersebut," kata dia. (Baca: JIS Ajukan Penangguhan Penahanan)

Pada Selasa, 15 Juli 2014, Neil dan Ferdinand telah menjalani pemeriksaan fisik, darah, dan kejiwaan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan setelah tes kesehatan di RS Polri, kedua tersangka akan menjalani pemeriksaan psikologis dan tes kebohongan. "Selanjutnya akan dites kebohongan dengan alat lie detector, psikiater, dan lainnya. Bertahap jadwalnya," kata Rikwanto.

AFRILIA SURYANIS

Berita Terpopuler:
Istri Pimpinan ISIS Mantan Penata Rambut
Beredar Video PPS Rusak Surat Suara di Sukoharjo
Pamer Busana Muslimah, Syahrini Di-Bully Netizen
Kiper Oblak Bergabung ke Atletico Madrid
Hanya 15 Persen Peserta SBMPTN Diterima di PTN
Obama Jadi Tuan Rumah Buka Puasa di Gedung Putih

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

39 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

42 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

44 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

45 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

47 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

58 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya