Ini Kriteria Pendamping Gubernur Ahok  

Minggu, 24 Agustus 2014 09:00 WIB

Ahok menggendong Butet Kartaredjasa di kantor Ahok. Dok. Butet

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menjadi gubernur menggantikan Joko Widodo, yang mundur karena segera dilantik sebagai presiden. Lalu, bagaimana kriteria pendamping Ahok jika dirinya jadi gubernur nanti?

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago, berharap Ahok mendapatkan pendamping yang bisa saling mendukung untuk bekerja cepat. "Bekerja cepat untuk melanjutkan reformasi di internal pemerintah provinsi," kata Andrinof saat dihubungi Tempo, Ahad, 24 Agustus 2014.

Menurut dia, pendamping Ahok juga harus menjadi rekan yang baik dalam bertukar pikiran untuk pengambilan keputusan yang tepat. "Dan, bisa mempercepat eksekusi agenda yang sudah dicanangkan," ujar Andrinof.

Terkait dengan sifat Ahok yang cenderung keras, Andrinof melanjutkan, juga diperlukan kriteria yang saling melengkapi dari sisi pribadi. "Ahok perlu wakil yang bisa berkomunikasi dengan semua pihak di Jakarta," katanya. (Baca: Ahok Gubernur, Ini Aspek yang Perlu Diperhatikan)

Sebelumnya, Ahok mengaku pasrah soal siapa pendampingnya jika dirinya menjadi gubernur. Namun, dari beberapa nama yang dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerindra, Ahok cenderung memilih wakil gubernur yang diajukan partai banteng. (Baca: Siapa Pantas Dampingi Ahok Versi JJ Rizal)

"Terserah aja, tapi menurut saya, sih, harusnya kalau saya masih di Gerindra, harusnya satu lagi, ya, PDIP," kata Ahok setelah menghadiri acara "Saratoga's 3rd Annual CXO Network" di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu, 23 Agustus 2014.

Menurut Ahok, yang paling penting, wakil gubernur itu memiliki kriteria pekerja keras; tidak terima suap; dan taat pada konstitusi, bukan konstituen. "Kalau kamu taat sama partai, konstituen, ya, nanti berantakan," ucap Ahok. (Baca: PDIP Siap Bahas Calon Wagub dengan Gerindra)

Sebelumnya, pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, juga mengingatkan PDIP dan Gerindra untuk satu suara mengusung nama calon wakil gubernur yang bisa melengkapi kepemimpinan Ahok dan mengimbangi karakter mantan Bupati Belitung Timur itu. “Harus ada chemistry di antara keduanya nanti,” ujarnya.

Sekalipun Gerindra menjadi oposisi PDIP di tingkat nasional, Siti mengatakan, belum tentu di tingkat daerah pecah kongsi. Ini, menurut dia, terbukti ketika partai lain di tingkat pusat tidak berkoalisi tapi di tingkat daerah sebaliknya. "Kan, niatnya untuk memajukan Jakarta, tetap penting untuk melakukan kerja sama," kata Siti lagi. (Baca: PPP Sarankan Jokowi Percepat Pengunduran Diri)

AFRILIA SURYANIS



Terpopuler:
Prabowo Terus Menggugat, Siapa Paling Diuntungkan?
Prabowo Curhat di Facebook, Hatta di Twitter
Jokowi Dikawal 37 Paspampres, 7 Mobil, dan 3 Motor
Ahok Akan Ajukan Dua Nama Calon Wakil Gubernur

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

5 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

9 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

38 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

38 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

53 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

56 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya