TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan Atmaja mengatakan timnya tengah menyelidiki catatan percakapan terakhir dalam telepon seluler Sulaiman Tanudjaja, sebelum ia lompat dari Menara BCA, Thamrin, Jakarta Pusat. Alasannya, beberapa detik sebelum melompat, pria 45 tahun itu sempat menerima telepon dan langsung menutupnya. Sulaiman memasukkan ponsel ke dalam saku celana, lalu menjatuhkan diri dari lantai 56 gedung itu.
"Kami akan periksa catatan dengan siapa dia menelepon. Apakah karena telepon itu lalu dia memutuskan bunuh diri," kata Tatan saat dihubungi Tempo, Rabu, 8 Oktober 2014. Polisi telah menyita barang bukti berupa ponsel dan dompet korban. "Ponselnya utuh karena di dalam saku celana."
Sulaiman, 45 tahun, tewas setelah melompat dari lantai 56 Menara BCA, tepatnya di lounge resto Skye. Berdasarkan keterangan saksi dan rekaman kamera di resto tersebut, Sulaiman tiba di resto dengan ketinggian 230 meter itu pukul 13.00 WIB. Ia datang sendiri menggunakan mobil Pajero.
Sampai di lokasi, lelaki kelahiran Medan, 27 Desember 1968 ini memilih tempat duduk di bagian terbuka resto atau lounge resto. Di sana, ia memesan minuman tanpa alkohol. "Selang satu jam, ia jalan ke pinggir. Pelayan sempat mengingatkan tapi dia tetap begitu," ujar Tatan. Beberapa detik sebelum lompat, Sulaiman tampak menerima telepon. Lalu, ia mematikan teleponnya dan memasukkan ponsel ke dalam saku. (Berita lain: Kasus Bunuh Diri di Menara BCA, Keluarga Histeris)
Tatan mengungkapkan Sulaiman lompat dalam keadaan tubuh menghadap ke bagian dalam resto. "Jadi posisinya terbalik, bukan menghadap bawah gedung," kata dia. (Lihat: Pria Loncat dari Menara BCA, Apa Penyebabnya?)
Polisi memeriksa dua orang pengunjung, seorang pelayan, dan seorang petugas keamanan yang berada di lokasi saat kejadian berlangsung. Namun, polisi belum memanggil pengelola gedung Menara BCA, pengelola Skye, dan kolega korban. "Kalau dari cerita kawan-kawan kantornya, komunikasi dia dengan bawah baik, komunikasi dengan sesama atasan baik, begitu juga catatan perusahaannya bagus," ujar Tatan.
Menurut salah seorang karyawan korban, Sulaiman adalah direktur utama di dua perusahaan, yaitu Mitra Label Printing dan Simbol Data. Mitra Label adalah perusahaan percetakan beralamat di Kosambi, Jakarta Barat. Sedangkan, Simbol Data adalah perusahaan trading di kawasan Dadap, Tangerang. Total karyawan Sulaiman sekitar 70 orang. Dia mengaku Sulaiman hanya marah jika anak buahnya gagal memenuhi target penjualan. "Dia baik banget, pokoknya bayar gaji enggak pernah telat, sering kasih motivasi ke karyawan," ujar karyawan Simbol Data yang tak ingin disebutkan namanya itu.
PUTRI ADITYOWATI
Berita lain:
Koalisi Jokowi Sukses Rayu DPD, Siapa Dalangnya?
PPP: PKS Tak Mau Mengalah Soal Wakil Ketua MPR
Incar Kursi Pimpinan MPR, PPP Membelot ke Koalisi Jokowi
PPP: 60 Persen Kaki Kami di Koalisi Jokowi
Berita terkait
Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas
7 jam lalu
Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaPenyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri
8 jam lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA
Baca SelengkapnyaCerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA
9 jam lalu
Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya
Baca SelengkapnyaKeluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua
14 jam lalu
Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.
Baca SelengkapnyaKapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri
23 jam lalu
Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.
Baca SelengkapnyaPengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi
1 hari lalu
Keterangan Indra Pratama sebagai pemilik rumah lokasi tewasnya Brigadir RA berbeda dengan keterangan Polda Sulut. Ridhal disebut sebagai ajudan.
Baca SelengkapnyaPolda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021
1 hari lalu
Brigadir RA yang disebut tewas bunuh diri dalam mobil Alphard selama ini jadi ajudan pengusaha sejak 2021. Tanpa izin dari pimpinan.
Baca SelengkapnyaBrigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya
1 hari lalu
Penyidik akan memeriksa ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi untuk menelisik lebih dalam penyebab personel Polresta Manado itu bunuh diri.
Baca SelengkapnyaIPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri
2 hari lalu
IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.
Baca SelengkapnyaPolisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil
2 hari lalu
Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.
Baca Selengkapnya