Motif Pembunuhan Manajer Cantik di Bekasi

Reporter

Kamis, 6 November 2014 21:38 WIB

TEMPO/Mahfoed Gembong

TEMPO.CO, Jakarta - Pembunuhan yang dilakukan oleh anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bekasi, Surono Tri Mulyo, terhadap Rany Heriyani, dilatarbelakangi oleh perkara utang. Menurut Kepala Kepolisian Sektor Babelan, Ajun Komisaris Ardi Rahananto, selain motif utang, polisi masih mendalami motif lain. (Baca: 4 Fakta di Balik Pembunuhan Manajer Cantik)

Tersangka Surono, kata Ardi, adalah mantan suami adik ipar korban. Ditangkapnya pelaku bermula dari keterangan keluarga yang curiga korban pernah berkomunikasi dengan seorang lelaki berinisial RA melalui media sosial Facebook. "Ternyata RA itu identitas palsu tersangka," kata dia.

Ia mengatakan, dalam dua bulan terakhir, tersangka berupaya mendekati korban lantaran sulit menghubungi dan menemui adik korban, Rini, untuk menyelesaikan masalah utang-piutang. Tersangka datang ke rumah korban pada Jumat, 31 Oktober lalu, sekitar pukul 01.00 WIB, setelah berkomunikasi dengan akun anonimnya. Tersangka menemui korban di rumahnya. (Baca: Mendiang Manajer Cantik Ditemukan Nyaris Telanjang)

Berdasarkan keterangan tersangka, awalnya anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bekasi ini hanya ingin meminta tolong kepada Rany, agar menyampaikan kepada Rini soal utang-piutang. "Tidak dapat tanggapan, malah dia bilang itu kan urusan kalian," kata tersangka.

Karena kesal atas tanggapan seperti itu, tersangka mendekati korban dan memaksa agar menyampaikan hal itu kepada adiknya. Mendapatkan perlakuan seperti itu, manajer pemasaraan perusahaan swasta itu langsung berdiri dan keluar seraya berteriak meminta tolong. "Saya panik, langsung membungkam mulutnya pakai tangan," kata tersangka. (Baca: Pengakuan Blak-blakan Pembunuh Manajer Cantik)

Korban pun melawan dengan cara balik badan dan lari ke belakang. Tersangka lalu memegang tangan korban namun terlepas. Sebelum ke kamar, korban didorong hingga terjatuh. "Dia berteriak lagi, saya bungkam lagi pakai tangan," kata Surono.

Tersangka memegang rambutnya dan dibenturkan tiga kali ke lantai hingga tak sadarkan diri. Pelaku kemudian mengambil tiga telepon seluler korban untuk menghilangkan jejak. Namun korban sadar sehingga membuat tersangka panik dan menikamnya dengan pisau.

Ihwal utang, kata dia, Rini atau adik korban memiliki utang kepadanya sekitar Rp 50 juta untuk pengurusan calon pegawai negeri sipil. Rini ialah mantan istri siri yang kini pegawai kontrak di Dinas Perhubungan Kota Bekasi.

Di kantor Kepolisian Sektor Babelan, Rini membantah memiliki utang Rp 50 juta kepada tersangka. "Itu sebenarnya bukan utang saya," kata Rini. Itu urusan dia (tersangka) membantu orang mengurus CPNS ke mantan bos saya," kata dia.

Rany Heriyani ditemukan tewas pada Selasa, 4 November lalu, di rumahnya, Cluster Trevista Residence, Blok B4 Nomor 33 Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Berselang sehari, pelaku pembunuhan yang juga mantan adik iparnya ditangkap.

ADI WARSONO


Baca Berita Terpopuler Lainnya
9 Perempuan Berpengaruh Versi Forbes
Kronologi Penembakan di Rumah Amien Rais
Yusril Ihza Kritik Tiga Kartu Jokowi
Tidur di Rapat Paripurna, Adian: Itu Leyeh-leyeh
Pembunuh Pasangan Penghina Quran Ditangkap


Berita terkait

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 jam lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

4 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

7 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

22 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

22 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

22 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

1 hari lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya