TEMPO.CO , Bogor- Pemerintah Kabupaten Bogor dinilai gagal menertibkan kawasan Puncak dari bangunan liar. Padahal penertiban itu penting bagi Jakarta untuk membantu mengatasi masalah banjir. Apalagi pemerintah DKI sudah menghibahkan anggaran Rp 12,5 miliar (baca: Dana Hibah Bogor, Jokowi: Untuk Robohkan 800 Vila).
"Jadi bukan tidak ada anggaran tapi masalah kesiapan aparatnya," kata Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat, Forum Peduli Lingkungan Akhdor, Didi Furqon, Kamis, 13 Nopember 2014.
Menurut Didi, penertiban bangunan liar di Puncak merupakan pengendalian dan pemulihan area resapan air daerah hulu sungai Ciliwung. Untuk itulah pemerintah DKI memberi dana hibah kepada Pemerintah Kabupaten Bogor. "Sudah banyak vila yang disegel dan tinggal dieksekusi. Tapi tidak dilakukan," kata Akhdor.
Kepala Badan Perencanaan Daerah, Syarifah Sopiah, mengatakan, dana hibah sebesar RP 12,5 miliar dari DKI hingga saat ini belum bisa dicairkan. Alasannya, pemerintah Kabupaten Bogor tidak memiliki cukup waktu untuk mencairkan dana itu. "Turunnya persetujuan bantuan anggaran terlambat," kata Syarifah (baca: Dana Bongkar Vila Puncak dari DKI Belum Cair). "Waktunya tidak cukup. Jadi akan diusulkan untuk dilaksanakan tahun 2015."
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bogor, Rony Sukmana, mengatakan lembaganya terlambat mengajukan rencana kegiatan dalam program penanggulangan banjir, yang dananya bersumber dari hibah pemerintah DKI Jakarta. Apalagi pelaksanaan kegiatan tersebut harus melalui mekanisme pelelangan.
"Khususnya dalam hal pegajuan kegiatan yang harus lelang. Ada dua kegiatan fisik yang gagal lelang dan tidak cukup waktu," Rony menegaskan. "Tapi bukan lamban dalam hal pelaporan kegiatan."
ARIHTA U. SURBAKTI
Berita lain:
Jusuf Kalla: Ah, FPI Selalu Begitu, Simbol Saja
Jusuf Kalla: Kenaikan Harga BBM Akan Ditunda
Pembubaran FPI, Polri Siap Bersaksi di Pengadilan
Berita terkait
Pemerintah Kabupaten Bogor Minta Masyarakat Waspadai Hepatitis Akut
11 Mei 2022
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor meminta masyarakat waspada hepatitis akut. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Agus Fauzi mengatakan hepatitis akut sedang marak namun belum diketahui penyebab
Baca SelengkapnyaKabupaten Bogor Fokus Penanggulangan Kemiskinan Akibat Pandemi Covid-19
9 Desember 2020
Saat ini angka kemiskinan Kabupaten Bogor naik menjadi 9,26 persen dari sebelumnya 7,14.
Baca SelengkapnyaLongsor Sukajaya: Pemkab Bogor Bangun 2.704 Hunian Sementara
22 April 2020
Pemerintah Kabupaten Bogor membangun hunian sementara bagi warga Sukajaya yang menjadi korban longsor pada awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaCegah Virus Corona, PNS Bogor Hapus Absensi dengan Sidik Jari
18 Maret 2020
Pemerintah Kabupaten Bogor menerapkan absensi manual untuk mencegah penularan virus Corona. Semula memakai absensi sidik jari.
Baca SelengkapnyaBogor Rentan Longsor, Pemkab Akan Sisir Bangunan Warga
21 Februari 2020
Pemerintah Kabupaten Bogor akan menyisir bangunan warga yang rawan terkena longsor.
Baca SelengkapnyaKorban Longsor Sukajaya Butuh Rp 105 M untuk Pemulihan
15 Februari 2020
Pemkab Bogor meminta dana bantuan kepada Gubernur Jawa Barat untuk pembangunan infrastruktur pasca longsor Sukajaya.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Relokasi Korban Longsor, Pemkab Siapkan 81 Ha Lahan
5 Februari 2020
Presiden Jokowi minta korban longsor Sukajaya pindah dari daerah rawan. Bupati Bogor sudah menyiapkan lahan.
Baca SelengkapnyaDPR Minta Jokowi Komandani Penertiban Vila Liar Milik Pembesar
4 Januari 2020
DPR menyebut vila liar di puncak milik pembesar menjadi salah satu penyebab banjir di Jakarta dan sekitarnya. Presiden Jokowi perlu turun tangan.
Baca SelengkapnyaBanjir Jakarta, DPR Singgung Vila Liar di Puncak Milik Pembesar
4 Januari 2020
DPR mengatakan salah satu penyebab banjir Jakarta dan sekitarnya adalah vila liar di puncak milik para pembesar atau tokoh Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaAlasan Bogor Tak Bisa Aktif Mendata Bangunan Liar Kawasan Puncak
17 September 2019
Pemerintah Kabupaten Bogor dalam kurun dua tahun terakhir belum memiliki data terbaru jumlah bangunan liar di kawasan Puncak.
Baca Selengkapnya