Aksi seorang pendemo dari massa gabungan Forum Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam (LPI) dan Forum Umat Islam (FUI) di depan gedung DPRD DKI Jakarta, 10 November 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO,Jakarta - Presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, kerap dihujat Front Pembela Islam (FPI). Tapi, putri Gus Dur, Yenny Wahid, tak ingin FPI dibubarkan. (Mereka Bilang Tak Ada Masalah FPI Dibubarkan)
“Saya tidak pernah setuju ada pembubaran ormas,” kata Yenny kepada Tempo, Kamis, 13 November 2014. Dia menilai kewenangan negara terlalu jauh bila sampai membubarkan ormas. (FPI: Jam 8 Dibubarkan, Jam 9 Ada Organisasi Baru)
Bila berbuat vandal atau provokatif, Yenny menyarankan, FPI dilaporkan saja ke polisi. Menurut dia, polisi saat ini sudah sangat responsif dalam menindaklanjuti berbagai laporan pencemaran nama baik dan pemerasan. (Diminta Bubar, FPI Malah Mau Lebarkan Sayap)
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengusulkan pembubaran FPI. Ia mengirimkan surat permohonan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Selasa, 11 November 2014. Surat bernomor 2513/-072.25 tertanggal 11 November 2014 itu ditembuskan kepada Menteri Dalam Negeri, Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, dan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Dalam surat itu, Ahok menyampaikan alasan pembubaran FPI: kerap melakukan tindakan anarkistis, menebar kebencian, dan menghalang-halangi pelantikan Gubernur DKI.
FPI memang menolak Ahok menjadi Gubernur DKI karena mantan Bupati Belitung Timur itu bukan muslim.