Plt Gubernur DKI, Basuki T. Purnama alias Ahok (kanan), Pangdam Jaya Mayjen Agus Sutomo (tengah), dan Kapolda Metro Jaya Irjen Unggung Cahyono saat apel di Lapangan Polda Metro Jaya, Jakarta, 17 November 2014. Apel tersebut bertujuan untuk antisipasi banjir dan pengamanan pelantikan Gubernur di Jakarta. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO,Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya, Rikwanto, mengatakan pihaknya siap mengawal ketat pelantikan Basuki Tjahaja Purnama menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Selasa, 18 November 2014. Formasi pengamanan terpusat di tempat pelantikan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta. "Ada lima ring pengamanan disiapkan untuk pelantikan nanti," kata Rikwanto di Polda Metro Jaya, Senin, 17 November 2014.
Pasukan pengamanan yang dikerahkan terdiri atas 10.284 personel gabungan TNI-Polri. Dari jumlah itu, 3.854 di antaranya akan ditempatkan di gedung DPRD DKI Jakarta. Dia menjelaskan, ring satu berada di dalam ruang sidang, ring dua di halaman, ring tiga di sekat-sekat dengan radius 150 meter dari gedung, dan ring empat di Jalan Jaksa, Jalan Abdul Saleh, dan Jalan Thamrin. Lalu ring terakhir ada di perempatan-perempatan jalan.
"Ini merupakan bentuk kesiapan pemerintah dan aparatur dalam menjamin rasa keamanan, nyaman, dan tentram pada masyarakat DKI Jakarta," kata Pangdam Jaya Mayor Jenderal Agus Sutomo saat apel pagi di Polda Metro Jaya. (Baca: Ahok Pastikan Dilantik Besok)
Pengamanan ini merupakan langkah antisipasi terhadap unjuk rasa besar-besaran yang mungkin terjadi besok. Agus meminta petugas pengamanan menghindari tindakan yang dapat memprovokasi pengunjuk rasa. "Meskipun tegas di lapangan, namun tetap simpatik dan humanis dalam melayani," katanya.
Pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama menjadi Gubernur DKI Jakarta menimbulkan pro dan kontra. Selain sebagian anggota DPRD, pihak yang juga menolak pelantikan Ahok adalah Front Pembela Islam, yang dipelopori Rizieq Shihab.
FPI menyatakan tak mau dipimpin gubernur yang bukan muslim. FPI bahkan mengancam akan melantik gubernur tandingan jika Ahok benar-benar dinobatkan sebagai gubernur. Sebaliknya, dukungan terhadap Ahok muncul dari media sosial lewat beragam komentar.