Di SPBU di Jakarta Selatan Tak Ada Antrean Panjang

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Selasa, 18 November 2014 08:23 WIB

Antrian BBM di SPBU daerah Kebayoran, Jakarta, 17 November 2014. Pemerintah berencana menaikkan BBM jenis Premium dalam waktu dekat. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi oleh Presiden Joko Widodo sepertinya tak mempengaruhi pengendara kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua untuk memenuhi tangki bahan bakar mereka. Semalam,sampai pukul 22.30 WIB, tak terlihat antrean panjang di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta Selatan.

Yusuf Ahmad, 45 tahun, sopir taksi Express, hanya membutuhkan waktu tak lebih dari 20 menit untuk mengantre bahan bakar di SPBU di Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan. Menurut dia, antrean pembeli bahan bakar sebelum harga BBM bersubsidi resmi naik pada pukul dua belas malam itu tak beda jauh dengan antrean seperti hari biasa. “Ya, lebih ramai, tapi lihat sendiri, tidak ada antrean panjang.” (Baca:Harga Premium Kini Rp 8.500, Solar Rp 7.500)

Menurut Yusuf, mungkin warga Ibu Kota tidak terlalu terpengaruh oleh kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2.000. “Saya sendiri ikut antre karena pas mendekati merah jarum bensinnya,” katanya.

Meilani, 27 tahun, petugas pengisi bensin di SPBU tersebut, mengatakan tak ada batas pengisian bahan bakar bagi pengendara sepeda motor ataupun mobil. "Stok bahan bakar juga cukup, mungkin sampai nanti pukul 24.00, belum habis. Antrean ramai, tapi tetap tertib.”

Suasana serupa juga terjadi di SPBU di Jalan Antasari, Jalan Kemang Raya, dan Jalan Cilandak KKO, yang semuanya berada di kawasan Jakarta Selatan. Bahkan antrean pengguna kendaraan yang akan mengisi bahan bakar tidak sampai meluber ke jalan raya. Rata-rata antrean diisi oleh sepeda motor. Sedangkan kendaraan roda empat yang antre didominasi oleh angkutan umum, seperti taksi, Kopaja, dan Metro Mini.(Baca: Harga BBM Naik, Polisi Jaga Pom Bensin)

Adapun kendaraan pribadi yang antre bisa dihitung dengan jari. Wawan, 34 tahun, warga Lenteng Agung yang sedang mengisi bahan bakar di SPBU di Jalan Antasari, mengaku ikut antre agar masih mendapat harga BBM bersubsidi sebelum kenaikan. “Tapi kebetulan bensin saya juga sudah tinggal seperempat. Jadi, sekalian saja,” katanya.

Menurut Wawan, pengurangan subsidi BBM sebaiknya memang segera dilakukan daripada ditunda-tunda. Dia menyatakan bosan melihat demo-demo anarkistis mahasiswa yang menuntut pemerintah tidak mengurangi subsidi. “Sebaiknya memang sekarang. Kalau besok-besok, demonya juga akan lama.”



ANTO

Berita Terpopuler
Kata Romo Benny Soal Muslim AS yang Salat di Katedral
Pertama Kali, Muslim Amerika Jumatan di Katedral
Menteri Susi Akui Dipilih Jokowi karena Gila







Advertising
Advertising

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

2 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

3 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

3 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

4 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

4 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

5 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

6 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

6 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

9 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

9 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya