Sejumlah pelajar melintasi banjir setinggi 60 cm di , Koja, Jakarta Utara (03/12). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Utara sedang mewaspadai dua daerah rawan banjir di wilayah Jakarta Utara, yaitu Cilincing dan Penjaringan. Pelaksana Tugas Wali Kota Jalarta Utara Tri Kurniadi mengatakan sejumlah persiapan untuk mengantisipasi banjir telah dilakukan.
"Di daerah itu bila air laut meninggi maka genangan air bisa cukup tinggi," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 26 November 2014.
Tri mengatakan kondisi wilayah Jakarta Utara memang didominasi wilayah yang berada di bawah permukaan laut dan sisanya berada dekat perairan. Sehingga menjelang musim penghujan diperlukan persiapan matang untuk mengantisipasi banjir. "Seluruh persiapan antisipasi banjir telah berlangsung selama ini. Prosesnya sendiri hampir rampung. Dimulai dari kesiapan pompa, saluran air, dan logistik untuk pengungsi," ujarnya. (Baca: Jakarta Utara Siapkan 200 Relawan Atasi Banjir)
Tri mengatakan sejauh ini persiapan tersebut dinilai cukup sukses untuk meminimalisasi banjir. Terbukti minggu lalu sejumlah daerah di Jakarta Utara hanya terendam di sejumlah titik seperti Jalan Gunung Sahari dan Jalan R.E. Martadinata, dan kawasan Muara Angke. "Semoga saja air laut tidak pasang saat intensitas hujan meninggi nantinya," ujarnya.
Tri mengaku sudah sejak beberapa minggu lalu turun ke lapangan untuk memeriksa kesiapan pompa air. Sehingga saat hujan datang tidak ada lagi alasan tidak siap ataupun alasan lainnya. "Pokoknya tidak ada lagi alasan alat rusak dan kehabisan bahan bakar. Semua harus langsung bersiap ketika intensitas hujan meningkat," ujarnya. (Baca: Jakarta Banjir, Cuit #Banjir untuk Respon Cepat)
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.