Ahok Stop Pembelian Mobil Dinas

Reporter

Editor

Elik Susanto

Kamis, 27 November 2014 18:07 WIB

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyapa wartawan sebelum pelantiakan sebagai Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, 19 November 2014. Dalam pelatikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, perwakilan dari Koalisi Merah Putih sama sekali tidak hadir. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memutuskan menggunakan mobil rental sebagai kendaraan dinas pejabat. Alasannya, menyewa kendaraan lebih hemat anggaran ketimbang membeli sendiri mobil untuk operasional. (Baca: Tarik Mobil Dinas, DKI Hemat Rp 250 Miliar)

"Kami putuskan tidak lagi membeli mobil dinas. Jadi, kami ingin semua mobil dinas itu disewa dari perusahaan yang menang tender," katanya, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 27 November 2014. Menurut Ahok, menyewa kendaraan tidak menanggung biaya perawatan atau kerusakan. (Baca: Ahok Beri Syarat Penyerahan Pasar Benhil ke Wika)

Apabila ingin memakai kendaraan pribadi atau ingin menggunakan angkutan umum, ujar Ahok melanjutkan, pejabat yang bersangkutan akan mendapat kompensasi. Bentuknya uang transportasi yang nilainya disesuaikan dengan pangkat dan golongan. "Kalau, misalkan, sewa mobil harganya Rp 9,5 juta, kami akan kasih uang sebesar itu kepada mereka."

Tahun depan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana melelang sejumlah mobil dinas. Mobil yang dilelang tidak diganti dengan yang baru. Setelah itu, Pemprov tidak melakukan pengadaan mobil dinas lagi. (Baca: Ahok Ancam Copot Walai Kota yang Tak Tanggap Banjir)

Sebelumnya, Kepala Bidang Pengendalian dan Perubahan Status Aset DKI Jakarta Reza Pahlevi menuturkan sekitar 300 mobil dinas pejabat eselon II, III, dan IV tengah diproses untuk dilelang. Proses itu dikerjakan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang 1 Jakarta untuk penilaian harga.

Reza mengatakan aturan lelang berlangsung transparan. Sebagai jaminan transparansi, pegawai negeri tidak diperkenankan ikut. "Mereka yang lihat berapa harganya. Setelah itu, baru proses lelang. Yang lelang pun bukan kami, tetapi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara," ujarnya.

Pemprov DKI Jakarta juga akan memberlakukan kebijakan memperluas pembatasan sepeda motor di jalan-jalan protokol Ibu Kota. Rencananya, kebijakan itu diuji coba di sepanjang Jalan M.H. Thamrin sampai Jalan Medan Merdeka Barat pada 17 Desember 2014.

Bagi pengendara sepeda motor yang memiliki tujuan sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat hingga Bunderan HI, akan diangkut menggunakan bus tingkat tanpa dipungut biaya.

Pemprov, tutur Ahok, saat ini telah memiliki lima bus tambahan yang siap dioperasikan untuk mengangkut pengendara sepeda motor. "Lima bus baru itu sudah siap dan sekarang masih terparkir di Mampang," katanya.

Menurut Ahok, bus tingkat tersebut akan dioperasikan selama 24 jam karena aturan pembatasan jalur bagi pengendara sepeda motor berlaku nonstop.

GANGSAR PARIKESIT

Berita Terkait
Ahok Minta ICW Awasi Harta Pejabatnya
Ahok Akan Jadikan DKI Provinsi Percontohan
Ahok: 2015, SPBU Jakarta Bebas BBM Bersubsidi
Pelajar Jakarta Keberatan Pakai Baju Betawi
Ini Kata Jokowi Soal Penggunaan Baju Adat Betawi

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

1 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

7 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

20 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

36 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

36 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

51 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

54 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

55 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya