TEMPO.CO, Jakarta - Bos Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menyumbangkan lima bus tingkat kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bus bermerek Mercedes-Benz itu dilengkapi empat kamera closed-circuit television (CCTV). "Harganya Rp 3,5 miliar per unit," kata Tahir, Rabu pagi, 10 Desember 2014, setelah menyerahkan bus itu kepada Gubernur Basuki Tjahaja Purnama di silang barat Monas (Baca: DKI Dapat Sumbangan Lima Bus Tingkat )
Bus pemberian Tahir itu didominasi warna kuning. Di bagian samping bus tercetak tulisan "Tahir Foundation For Better Jakarta". Tulisan tersebut menandakan bus itu berasal dari yayasan amal Tahir Foundation yang berada di bawah naungan Mayapada Group. "Supaya warga Jakarta terlayani," ujar Tahir.
Secara fisik, bentuk bus tidak jauh berbeda dengan lima bus buatan Cina yang saat ini dimiliki PT Transjakarta. Hanya, daya tampung bus Tahir lebih besar, yaitu 80 orang. Sedangkan kapasitas bus Cina hanya 60 orang. Harga bus Cina pun lebih murah sekitar Rp 500 juta dibanding bus tingkat sumbangan Tahir.
Kekurangan bus sumbangan Tahir hanya satu, yakni bahan bakar yang tidak ramah lingkungan. "Mesinnya diesel, jadi menggunakan solar," kata Kepala Dinas Perhubungan Muhammad Akbar. Adapun bus Cina menggunakan gas sebagai bahan bakar. (Baca juga: Ini 15 Hal Soal Bus Tingkat Baru di Jakarta)
ERWAN HERNAWAN
Berita lain:
Akhirnya Ical Mendukung Perpu Pilkada Langsung
Gubernur FPI Akhirnya Punya Kantor, Dimana?
Anakonda Telan Presenter TV, Asli atau Palsu?
Berita terkait
Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap
11 hari lalu
Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.
Baca SelengkapnyaArus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta
16 hari lalu
Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.
Baca SelengkapnyaHasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi
18 hari lalu
Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.
Baca SelengkapnyaTravel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi
18 hari lalu
Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI
Baca Selengkapnya63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
22 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang
25 hari lalu
Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaSatu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen
27 hari lalu
Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaJerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem
40 hari lalu
Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.
Baca SelengkapnyaUji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?
58 hari lalu
Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas
59 hari lalu
Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.
Baca Selengkapnya