TEMPO.CO, Jakarta - General Manager Corporate Secretary Express Group Merry Anggraini mengatakan perusahaannya mulai menyesuaikan tarif menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada 18 November lalu. Penyesuaian, kata dia, dimulai dari perubahan sistem pengaturan pada argometer. "Kami sudah memasuki masa transisi," kata Merry, Rabu, 10 Desember 2014.
Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta menetapkan kenaikan tarif bagi operator taksi bertarif bawah. Surat bernomor SKEP.013/DPD/OGD-DKI/XII/2014 tertanggal 5 Desember 2014 menyatakan tarif awal taksi bertarif bawah naik menjadi Rp 7.500 dan tarif per kilometer berikutnya Rp 4.600. Adapun tarif tunggu per jam berubah menjadi Rp 48 ribu (Baca: Tarif Taksi Naik Rp 1.500)
Itu artinya, kata Merry, surat tersebut menjadi landasan sah perubahan tarif yang sudah terjadi pada beberapa taksi perusahaannya. "Kenaikannya tak menyalahi aturan," katanya.
Merry menjelaskan, kenaikan tarif tersebut juga turut mempertimbangkan komponen lain. Selain kenaikan harga bahan bakar minyak, perusahaan juga turut memasukkan faktor kenaikan inflasi dan upah minimum provinsi sebagai dasar perhitungan tarif baru.
Sedangkan Head of Public Relations Blue Bird Teguh Wijayanto mengatakan perusahaannya belum dapat memastikan waktu penerapan tarif baru tersebut. Penyebabnya, perusahaannya masih melakukan serangkaian proses hingga seluruh sistem pada argometer setiap taksi berubah.
Proses tersebut, kata Teguh, dimulai dari uji tera argometer terhadap seluruh armada Blue Bird oleh Unit Pelaksana Teknis Balai Metrologi Dinas Koperasi, Usaha Kecil-Menengah, dan Perdagangan DKI Jakarta. Selain itu, perusahaan juga harus memberikan sosialisasi bagi para pengemudi. Pengemudi mengkhawatirkan kenaikan tarif tersebut mempengaruhi jumlah penumpang.
LINDA HAIRANI
Berita lain:
Akhirnya Ical Mendukung Perpu Pilkada Langsung
Gubernur FPI Akhirnya Punya Kantor, Dimana?
Anakonda Telan Presenter TV, Asli atau Palsu?
Berita terkait
Taksi Bluebird Ganti Transmover Avanza Baru, Tarif Bakal Naik
12 Desember 2023
Bluebird di tahun ini menambah sekaligus melakukan peremajaan dengan total 750 unit Transmover terbaru.
Baca SelengkapnyaImbas Kenaikan Harga BBM, Tarif Bus Ekonomi Antarkota di Jawa Barat Naik 16 Persen
14 September 2022
Tarif bus ekonomi antarkota dalam provinsi (AKDP) di Jawa Barat resmi naik 16 persen usai kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi
4 September 2022
Kenaikan harga BBM akan berdampak meningkatkan harga-harga barang dan membuat okupansi bus merosot.
Baca SelengkapnyaPengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM
4 September 2022
Kenaikan harga BBM akan membuat tarif angkutan darat antar-kota antar-provinsi (AKAP) ikut terkerek naik 10-25 persen
Baca SelengkapnyaBus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi
31 Maret 2020
Organda mengatakan penumpang bus sudah sepi sebelum adanya penyetopan trayek dari dan ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaDKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet
31 Maret 2020
SekJen DPP Organda Ateng Haryoni mengatakan seluruh perusahaan otobus menghentikan operasional armadanya khusus trayek Jakarta mulai Senin petang.
Baca SelengkapnyaNatal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari
11 Desember 2019
Pada masa libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah akan memberlakukan pembatasan angkutan barang selama lima hari.
Baca SelengkapnyaDNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...
22 November 2019
Pemerintah memutuskan untuk menghapus 14 Daftar Negatif Investasi (DNI), termasuk sektor usaha perhubungan darat.
Baca SelengkapnyaOrganda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?
19 Oktober 2019
Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta meminta pemerintah provinsi DKI memastikan keamanan bus Zhong Tong buat armada Transjakarta.
Baca SelengkapnyaKuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut
4 Oktober 2019
DPP Organda meminta pemerintah mengusut tuntas perkara penyelewengan Solar bersubsidi seiring dengan kian habisnya kuota BBM bersubsidi itu.
Baca Selengkapnya