Warga Kali Angke Periksa Wartawan, Ada Apa?  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 22 Desember 2014 10:31 WIB

Seorang warga mengangkut barang-barangnya usai membongkar rumahnya sendiri jelang digusur oleh petugas satpol pp di Kali Angke, Jakarta Barat, 17 Deseber 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan warga Kristal Ujung RT 13 RW 07, Kelurahan Kedaung Kali Angke, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, berkumpul di depan gang menuju ke perkampungan.

Mereka hendak menghalangi alat berat yang masuk untuk merobohkan bangunan rumah mereka. "Kami akan menahan untuk negosiasi. Tujuan kami adalah penundaan pembongkaran sampai warga dapat kepastian," kata Zaelani, 42 tahun, tokoh masyarakat setempat, Senin, 22 Desember 2014. (Baca: Ignasius Jonan, Penggusur Paling Aktif pada 2014)

Tampak suasana tegang melingkupi wilayah ini. Raut muka tak bersahabat diperlihatkan warga. Setiap orang yang melintas akan diperiksa dengan seksama, di antaranya ditanya soal tujuannya masuk ke wilayah itu. "Kami ingin mencegah tindakan provokasi," ujar Zaelani. (Baca: Rumah Digusur, Hawariah Tak Mampu Lagi Menangis)

Wartawan juga tak dapat masuk dengan mudah. Ada identitas yang harus diperlihatkan dan harus berkoordinasi dengan LBH Jakarta untuk kemudian di antarkan ke koordinator warga. Bahkan gerobak pemulung yang biasa mencari barang bekas dilarang masuk. "Jangan masuk dulu. Ini lagi panas di sini," tutur seorang warga di muka gang.

Warga berencana menghalangi masuknya alat berat, karena sampai saat ini mereka belum mendapat kepastian soal tempat tinggal. "Kami akan tahan dengan tangan kosong," kata Zaelani. Dia memastikan warga tak akan mengangkat senjata atau melakukan tindak kekerasan. Namun dia juga berharap aparat dapat bersikap kooperatif. "Kami tidak ingin mengancam juga menyakiti petugas, hanya ingin berunding," ujarnya.

Niham, 59 tahun, warga RT 13, menuturkan 65 kepala keluarga yang rencananya akan digusur di RT 13 RW 07, Kedaung Kali Angke, belum mendapatkan kunci rusun, tempat yang hendak dihuni setelah digusur. "Kami hanya menuntut rasa kemanusiaan saja. Jika rusun belum layak, warga ingin ditunda dulu (menempati rusun). Kami bukan ayam," katanya. Terlebih, ada warga yang sudah tinggal selama 40 tahun di tempat itu.

DINI PRAMITA

Topik terhangat:
KSAL Baru | Lumpur Lapindo | Perayaan Natal | Susi Pudjiastuti | Kasus Munir


Berita terpopuler lainnya:
'Kalau Lapindo Salah, Kamu Pikir Jokowi Mau'
10 Penemuan Ilmiah Paling Menghebohkan 2014
Faisal Basri: Premium Lebih Mahal dari Pertamax

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

17 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

19 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

26 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

29 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

38 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

39 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

41 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

41 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

41 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

42 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya