Terlihat debit air yang tinggi di kali ciliwung yang melintasi kawasan kampung pulo, Jatinegara, Jakarta, Senin 22 Desember 2014. Debit air kali ciliwung yang meninggi di sebabkan hujan deras yang melanda bogor dan Jakarta semalam serta meluapnya kali ciliwung yang mengakibatkan banjir di kampung pulo dan sekitarnya. TEMPO/Dasril Roszandi.
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan yang mengguyur Jabodetabek sejak Jumat siang membuat beberapa wilayah di Jakarta Timur kebanjiran pada Sabtu pagi, 27 Desember 2014. Informasi dari akun @TMCPoldaMetro menyebutkan, banjir terjadi di Jatinegara hingga Cililitan WIB. (Baca: Hujan Deras, Waspada Banjir di Akhir Pekan.)
Di Kampung Pulo, banjir terjadi sejak jam 06.55 WIB. Banjir itu menyebabkan pengalihan lalu lintas di Jalan Jatinegara Barat. Banjir setinggi 10 centimeter pun menggenangi halte Busway Matraman. Selain di Kampung Pulo, banjir juga terjadi di RT 01/06 Kelurahan Cililitan, Jakarta Timur. (Baca: Siaga, Begini Banjir Kiriman ke Jakarta Pagi Ini.)
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisik memperkirakan hujan mengguyur Jakarta dan kawasan di sekitarnya sepanjang Sabtu. Hal ini diperparah dengan ancaman banjir kiriman dari Bogor dan sekitarnya. Pada Jumat malam, ketinggian air sungai Ciliwung di papan mercu Bendung Katulampa sempat menyentuh angka 120 centimeter atau dengan status siaga 3 banjir untuk Jakarta.
Seiring dengan peningkatan ketinggian air di Bendung Katulampa, ketinggian pintu air Depok pun meningkat. Sesuai catatan situs Posko Banjir Online milik Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, ketinggian air di Depok mencapai puncaknya pada angka 251 cm (Siaga 3) pada sekitar pukul 21.30 WIB, dan baru surut di bawah angka 200 cm setelah lebih tiga jam kemudian. Kiriman air ini akan sampai ke Jakarta sekitar 9 jam kemudian atau pagi hari.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.