Lokomotif kereta Bangunkarta menerobos batas pemberhentian kereta hingga menabrak ruang tunggu penumpang di Stasiun Jakarta Kota, 26 Desember 2014. Kecelakaan tersebut terjadi saat rangkaian kereta akan langsir dan tidak ada korban dalam kecelakaan tersebut. TEMPO/Frannoto
TEMPO.CO, Jakarta - Penumpang kereta Commuter Line melonjak dua kali lipat lebih selama liburan akhir 2014 hingga awal 2015. Di Stasiun Jakarta Kota, misalnya, jumlah penumpang mencapai 84 ribu hingga 86 ribu setiap hari. (Baca: Hari Ini, Stasiun Cikoya Disinggahi KRL)
Peningkatan penumpang terjadi sejak 31 Desember 2014 sampai 3 Januari 2015. "Kemarin termasuk sangat ramai, signifikan sekali," kata Manajer Komunikasi Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek, Eva Chairunnisa, saat dihubungi Tempo, Ahad, 4 Januari 2015. (Baca: Kereta Komuter Tabrak Orang di Citayam)
Bahkan, Eva menilai antrean calon penumpang sudah parah. "Kami menyarankan beberapa penumpang untuk naik dari beberapa stasiun terdekat." (Baca: Penumpang KRL Bekasi Duduki Rel Jalur Luar Kota)
Menurut Eva, penumpang di Stasiun Jakarta Kota biasanya berjumlah 46 ribu sampai 48 ribu. Karena itu, PT KAI menambah petugas di stasiun tersebut. Sekitar 40 personel diturunkan untuk membantu mengarahkan pengguna jasa kereta berpindah ke beberapa stasiun terdekat, seperti Stasiun Jayakarta dan Mangga Besar, agar kepadatan di Stasiun Jakarta Kota terurai.
Loket yang menerima refund jaminan tiket harian pun diperbanyak, tidak seperti biasanya yang cuma dilayani di satu loket. Eva menyarankan penggunaan kartu multitrip (KMT) tanpa masa kedaluwarsa untuk lebih memperlancar karena tidak perlu mengantre di loket.