TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengatakan stok bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan bermotor mencukupi sepanjang masyarakat mau menggunakannya secara hemat. Namun, ia khawatir dengan BBM jenis minyak tanah, yang kuat terindikasi adanya penyelundupan. Kalau minyak itu sebenarnya distribusinya lebih dari cukup, karena itulah saya ingin melacak kok begitu besar penggunaanya karena penggunaan minyak tanah tidak sebesar itu. Saya khawatir minyak tanah itu mengalir ke alamat yang tidak semestinya, misal industri, karena industri itu harganya bukan untuk rumah tangga, kata Sutiyoso, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (6/7). Mengenai langkanya minyak tanah dan solar di wilayah Jakarta Utara, Sutiyoso menilai kuat adanya indikasi penyalurannya yang salah alamat. Ia khawatir minyak tanah yang disalurkan Pertamina untuk rumah tangga dilarikan ke luar negeri untuk diselundupkan. Ia tidak menampik dugaan bahwa minyak tanah asal Jakarta diselundupkan ke negara tetangga Indonesia, termasuk Timor Leste. Saya khawatir minyak tanah itu dilarikan, apalagi pengawasan laut kita lemah, katanya. Sutiyoso mengungkapkan niatnya untuk menjadikan penertiban distribusi minyak tanah di Jakarta sebagai pilot project nasional. Rencana penertiban distribusi minyak tanah itu, menurutnya, tengah digodok bersama Pertamina. Kita akan mengambil porsi yang bisa kita lakukan, artinya di titik pangkalan, di titik sebelum itu harus menjadi tanggung jawab Pertamina, kata Sutiyoso. ahmad fikri