Petugas kepolisian memperlihatkan barang bukti sepeda motor saat rilis pencurian sepeda motor dengan menggunakan kekerasan di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa 20 Januari 2015. Pencurian kendaraan bermotor disertai aksi kekerasan ini, sangat meresahkan karena pelaku tidak segan-segan untuk melukai korban. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok perampok sepeda motor bersenjata tajam dibekuk oleh Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan. Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat mengatakan kelompok pimpinan MY alias Ambon, 32 tahun, itu sudah melakukan pencurian sampai 25 kali di Jakarta.
Di Jakarta Selatan, sudah tercatat sebanyak lima kejadian. Di antaranya di Jagakarsa dan Pasar Minggu yang dilakukan oleh enam pelaku itu. Satu dari enam pelaku merupakan residivis. "Pimpinannya yang disebut MY itu disebut kapten. Dia residivis kasus serupa," kata Wahyu, Selasa, 20 Januari 2015.
Saat dilakukan penangkapan, MY sempat melakukan perlawanan sehingga terpaksa ditembak. "Satu orang kami lakukan penembakan karena berupaya melawan," kata Wahyu. MY tercatat sebagai residivis kasus pencurian dengan kekerasan di Jakarta.
Pelaku lainnya adalah LS, 27 tahun, DW (20), KH (19), TWS (21), dan IK (23). Rata-rata mereka tidak bekerja. Hanya satu, yaitu KH, yang bekerja sebagai penjaga warnet.
Dalam melakukan aksinya, tiga orang akan berperan sebagai pemantau. Sedangkan tiga lainnya sebagai penodong. Wahyu menuturkan, saat menodong, para pelaku akan menggunakan senjata tajam atau senjata api mainan. "Mereka memepet korban, kemudian merampas sambil mengancam," katanya.
Saat ditangkap, polisi mengamankan lima unit sepeda motor di rumah kos para pelaku. Selain itu, ikut diamankan senjata yang digunakan para pelaku, yakni satu senjata api mainan, satu bilah celurit, dan satu pucuk pedang. (Baca: Enam Perampok Sepeda Motor Ditangkap.)