Hujan yang terus mengguyur kawasan hulu Sungai Ciliwung mengakibatkan status ketinggian air di pintu air Katulampa, Bogor, Jawa Barat, meningkat menjadi Siaga II (17/1). Air pintu air Katulampa berada di ketinggian 160 sentimeter. Jika air terus meningkat hingga melebihi 200 cm, maka statusnya akan berubah menjadi Siaga I. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Bogor - Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor Dedi Sucahyono mengatakan berdasarkan pantauan citra satlit cuaca milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan akan terus terjadi di wilayah Bogor dan sekitarnya dalam kurun empat hari ke depan.
"Pada minggu ketiga Januari ini merupakan puncak musim penghujan tahun ini," kata Dedi pada Rabu, 21 Januari 2015. Menurut dia, puncak musim penghujan ini akan terus berlanjut hingga akhir Februari mendatang.
Di puncak musim hujan, Dedi mengatakan, intensitas hujan diperkirakan sedang hingga lebat dan cenderung ekstrem. Guyuran hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang terjadi di Bogor pada pertengahan bulan Januari ini cenderung akan terjadi mulai dari siang hingga malam. "Namun memasuki akhir Januari mendatang, diprediksi intensitas dan curah hujan di Bogor akan terjadi sepanjang hari dengan durasi yang lebih lama," kata dia.
Dengan tingginya curah hujan di Bogor, Dedi mengingatkan agar warga yang tinggal di sepanjang Sungai Ciliwung waspada. Dedi mengatakan, selain di Bogor, hujan juga diperkirakan turun merata di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, sehingga membuat debit air di Kali Ciliwung dan Cisadane naik.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.