Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat saat mengunjungi kelurahan pisangan baru sebelum mengunjungi rumah penampungan ayam, di wilayah Pisangan, Jakarta Timur, Selasa 20 Januari 2015. Terlihat Djarot didampingi seorang petugas dari rumah potong ayam. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO , Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, memerintahkan para Ketua Rukun Tetangga (RT) dan warganya untuk mengeruk selokan. Hal ini, kata Djarot, penting untuk menanggulangi ancaman banjir yang sudah di depan mata. (Baca: Atasi Banjir, Dinas Tata Air DKI Siapkan 6 Program)
Instruksi ini disampaikan Djarot saat blusukan ke daerah Kapuk, Jakarta Barat, Selasa 27 Januari 2015. Di wilayah itu, Djarot memerintahkan Ketua RT 16 RW 12, Ending, untuk mengajak warganya mengeruk selokan.
Djarot juga tak canggung untuk ikut mengeruk selokan dengan sebilah bambu. "Tuh, selokannya masih bisa dikeruk," kata Djarot seraya menancapkan bambu pengeruk selokan. (Baca: Antisipasi Banjir, DKI Bangun 10 Sistem Pompa)
Dalam kunjungan selama 20 menit itu, Djarot juga sempat menanyakan kondisi pemukiman pada salah satu warga. "Banjir nggak?" tanya Djarot kepada Awang, 43 tahun. Awang pun menjawab, saat hujan deras wilayahnya terendam banjir. "Banjir Pak, kira-kira 20 sentimeter," ujar warga RT 16 RW 12 itu.
Mendapat laporan itu, Djarot lantas bertanya kepada Camat Cengkareng, Ali Maulana. "Penyebabnya apa bisa terjadi banjir?" tanya Djarot. Ali menuturkan, banjir di wilayahnya disebabkan oleh rob atau limpasan air pasang. Sehingga air di pemukiman dan selokan tidak bisa mengalir ke laut. "Air jadi berbalik karena air laut pasang," tuturnya. Ali juga mengatakan jika banjir disebabkan beberapa pintu air yang tak berfungsi.