Ternyata, Ahok Biasa Sungkem Ibu Saat Imlek

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 18 Februari 2015 05:09 WIB

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Gubernur DKI Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tak memiliki tradisi khusus yang dilakukan saat Hari Raya Imlek. Ia berujar keluarganya memanfaatkan Hari Raya itu sebagai ajang silaturahmi, sungkem ibundanya. "Biasanya ke rumah orangtua," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Selasa, 17 Februari 2015.

Ahok dan keluarganya menghabiskan liburan Imlek di Jakarta. Ia mengatakan tak akan menggelar acara open house. Semua sanak famili akan berkumpul di rumah ibu dari Ahok, Buniarti Ningsih. Sebabnya, ibunya merupakan anak tertua dan selalu didatangi oleh para adiknya.

Menurut Ahok, kenangan masa kecil yang paling diingatnya saat Hari Raya Imlek yakni angpau. Saat anak-anak, ia menuturkan, anggota keluarga dan kerabat yang berkunjung ke rumahnya di Belitung Timur selalu memberinya angpau.

Namun tradisi itu berhenti sejak Ahok dan keluarganya pindah ke Jakarta dan menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat. "Sekarang tak boleh berurusan dengan angpau, gratifikasi," ujar Ahok sambil tertawa.

Sementara itu, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, keberadaan burung pipit dan ikan bandeng marak di kawasan Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat. Tradisi Imlek sendiri dianggap erat kaitannya dengan keberadaan dua binatang tersebut. Pantauan Tempo, Selasa, 17 Februari 2015, sejumlah pedagang ramai-ramai menawarkan dagangannya kepada pengikut kepercayaan Khong Hu Cu tersebut.

Salah satunya dilakukan oleh Sobirin, 25 tahun, penjual burung pipit di dekat Vihara Dharma Bakti. Dia sengaja memanfaatkan momentum Imlek untuk mencari rezeki tambaham. Sebab, burung pipit diyakini pengikut Khong Hu Cu sebagai pembuang sial. "Banyak yang cari burung pipit, jadi coba-coba jualan saja," ujar laki-laki bertubuh kurus tersebut.

Tak tanggung-tanggung, Sobirin pun membawa kandang hingga tiga tingkat untuk menampung burung bersuara nyaring. Daerah tempat dia berjualan pun menjadi riuh dengan suara kicauan burung yang saling bersahutan. Harga burung kecil itu cukup murah, yakni Rp 1.200 per ekor.

Menurut Sobirin, orang Cina penganut Kong Hu Cu biasanya melepas kembali burun tersebut dengan tujuan untuk melepaskan sial. Karena itu, keberadaan burung itu pun dicari pengunjung klenteng untuk melakukan tradisi tersebut. "Ada juga burung merpati tapi harganya Rp 80 ribu sepasang, jadi banyak yang cari burung pipit," ujar dia.

LINDA HAIRANI | DIMAS SIREGAR

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

7 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

22 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

37 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

37 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

51 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

54 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

55 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya