Ahok Klaim E-Budgeting Anti Dana Siluman

Reporter

Sabtu, 28 Februari 2015 07:17 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memperlihatkan dokumen setibanya di Gedung KPK, Jakarta, 27 Februari 2015. Kedatangan Ahok untuk menyerahkan sejumlah dokumen sebagai barang bukti usulan anggaran APBD DKI senilai Rp 12,1 triliun. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO , Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan e-budgeting merupakan inovasi pemerintah dalam penyusunan anggaran berbentuk software. Sistem tersebut dibuat untuk membentengi program kegiatan yang telah disusun satuan kerja perangkat daerah agar tidak digangsir oleh aggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Jika penyusunan masih menggunakan aplikasi excel, Ahok--sapaan akrabnya--berujar, Dewan gampang mengutak-atik kegiatan yang telah disusun.

"Kalau pakai excel kamu bisa comot-comot 10-15 persen seenaknya. Karena semua orang bisa nge-print sendiri. Nah kalau masuk e-budgeting, kamu enggak bisa buka," kata dia di Balai Kota, Jumat 27 Februari 2015.

Ahok mengatakan, sistem tidak bisa dibuka oleh siapapun kecuali yang memegang password. Password hanya diketahui oleh dia dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. "Makanya orang DPRD kesulitan. Kalau dulukan dia maksain orang untuk ngisi, SKPD ngisi. Jadi ada dana siluman," ucapnya.

Dana siluman muncul ketika SKPD merasa tidak mengusulkan kegiatan namun ada dalam APBD. Perilaku lama anggota DRPD masih dilakukan, mereka ingin memasukan kegiatan senilai Rp 12,1 triliun. Namun, Ahok menolaknya. Menurut Ahok, Dewan tak memiliki hak budgeting, pascaputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU-XI/2013. DPRD tidak bisa lagi membahas APBD sampai satuan tiga, atau kegiatan terinci. "Mereka sudah enggak berhak susun."

Penyusunan anggaran merupakan haknya eksekutif. Ahok mengatakan, setiap kegiatan dalam APBD merupakan implementasi Rencana Jangka Panjang Menengah Daerah. Misalnya, membangun rumah susun, sekolah, dan lainnya. "Itu hak kami, mereka hanya mengawasinya. Kita curang apa enggak? Nyuri duit? Kok malahan dia yang ngatur-ngatur beli barang?" ujar Ahok.

Ia mengklaim e-budgeting memiliki payung hukum. Payung hukumnya terkait dengan aturan yang mengamanatkan anggaran harus transparan, akuntabel, dan terbuka. Selain itu, e-budgeting juga akan dijadikan model oleh Presiden Jokowi untuk mengontrol anggaran setiap pemerintah daerah.



Indonesia Corruption Watch meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak gentar menghadapi rencana penggunaan hak angket yang digulirkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Sebab, Basuki punya tujuan memperbaiki pola perencanaan anggaran yang selama ini dinilai tak transparan.

ICW menilai manuver Ahok membeberkan anggaran siluman dalam beberapa sektor pendanaan sebagai aksi nyata perbaikan praktek politik anggaran. "Biar publik yang menilai anggaran versi siapa yang menyimpan celah korupsi," kata Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW Firdaus Ilyas saat dihubungi Tempo, Kamis, 26 Februari 2015.



ERWAN HERMAWAN

Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

9 jam lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

3 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

10 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

26 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

34 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya