TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah bahwa dirinya mengusulkan program pembuatan buku trilogi mengenai dirinya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015. Program tersebut tercantum dalam APBD yang disusun oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta.
"Ini fitnah, saya kaget. Gila, saya masih mampu membuat buku sendiri," kata Ahok, sapaan Basuki, di Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Pondok Bambu, Jakarta Timur, Sabtu, 28 Februari 2015.
Program tersebut ditemukan pada pos anggaran Dinas Pendidikan melalui pembahasan Komisi Kesejahteraan Rakyat (Komisi E) DPRD DKI Jakarta. Menurut Ahok, program tersebut muncul setelah rancangan Peraturan Daerah APBD 2015 disahkan pada 27 Januari 2015 lalu. Setelah pembahasan antara pemerintah DKI dan DPRD, pagu anggaran bagi Komisi E juga meningkat menjadi Rp 14,3 triliun dari Rp 9,7 triliun.
Ahok menjelaskan anggaran siluman yang muncul secara tiba-tiba bukan baru kali ini terjadi. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan berturut-turut menemukan anggaran proyek fiktif pada APBD 2013 dan 2014.
Untuk itu, tahun ini Ahok berkukuh menerapkan sistem penyusunan anggaran secara elektronik (e-budgeting) guna menghindari anggaran siluman. "Kami sudah meminta BPKP menginvestigasi kerugian negara pada APBD tahun lalu," kata Ahok.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi Kesejahteraan Rakyat DPRD DKI Jakarta Steven Setiabudi Musa mengatakan proyek pengadaan buku trilogi Ahok tak pernah dibahas dalam rapat komisi. Ia mengklaim komisinya juga tak pernah mengusulkan program tersebut. "Saya selalu hadir dalam rapat, tak ada pembahasan buku trilogi," kata dia saat dihubungi.
LINDA HAIRANI
Berita terkait
4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024
2 hari lalu
Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?
Baca SelengkapnyaPembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi
3 hari lalu
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.
Baca SelengkapnyaPakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?
3 hari lalu
Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
5 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaMK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya
6 hari lalu
Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
7 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi
34 hari lalu
ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan
Baca SelengkapnyaGaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta
37 hari lalu
Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun
37 hari lalu
Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen
41 hari lalu
Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.
Baca Selengkapnya