TEMPO.CO, Jakarta - Situs Pemerintah Kota Jakarta Barat diretas. Situs barat.jakarta.go.id itu tidak dapat diakses. Tempo membuka situs tersebut pada Selasa, 3 Maret 2015, sekitar pukul 18.30, tapi tak menjumpai laman yang biasa muncul.
Adapun halaman awal situs tersebut hanya berisi identitas virtual peretas, tuntutan kepada pemerintah, dan barisan puisi dalam bahasa Inggris. Selain itu, peretas juga mencantumkan alamat situs yang diduga merupakan milik peretas tersebut.
Pada bagian awal, peretas mengklaim telah mengambil alih situs Pemerintah Kota Jakarta Barat. Dia menyebutkan identitasnya dengan nama Niko dan alamat e-mail-nya adalah nikotravolta_gmail_dot_com atau dalam bahasa awam nikotravolta@gmail.com.
Sedangkan pada bagian kedua, peretas menyampaikan tiga permintaan kepada pemerintah yang disebutnya "Tritura". Pemerintah diminta menurunkan harga barang dan menstabilkan rupiah, merombak kabinet pencitraan dan mengganti presiden pinokio, serta membebaskan tahanan politik dan menghentikan penindasan hak asasi manusia.
Namun tidak ada penjelasan secara rinci tentang "kabinet pencitraan" dan "presiden pinokio" dalam tuntutan itu. Peretas itu juga tidak menyebutkan siapa tahanan politik yang dia maksud ataupun penjelasan penindasan HAM.
Sedangkan pada bagian akhir, si peretas menuliskan delapan baris puisi dalam bahasa Inggris. Puisi itu kemudian ditutup dengan alamat situs hackerz.org, yang diduga milik peretas tersebut.
Kepala Suku Dinas Komunikasi Informasi dan Kehumasan Jakarta Barat Sugiono belum bisa dimintai penjelasan perihal peretasan tersebut. Saat dihubungi, nomor telepon selulernya tidak aktif.
DIMAS SIREGAR
Berita terkait
McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab
8 hari lalu
Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.
Baca Selengkapnya6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya
13 hari lalu
Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.
Baca SelengkapnyaPeretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan
35 hari lalu
Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis
59 hari lalu
Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.
Baca SelengkapnyaSitus Kemenko Perekonomian Diduga Diretas
59 hari lalu
Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaTren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan
22 Februari 2024
Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.
Baca SelengkapnyaPembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir
21 Februari 2024
Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.
Baca SelengkapnyaDosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya
17 Februari 2024
KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.
Baca SelengkapnyaData PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur
19 Januari 2024
Pengamat menyebutkan dalam melihat kasus data PT KAI yang diduga dibobol hacker, tidak bisa hanya menyoroti satu sisi yakni infrastruktur.
Baca SelengkapnyaPengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous
18 Januari 2024
82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor, hampir 22,5 ribu kredensial pelanggan, dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI.
Baca Selengkapnya