Situs Pemkot Jakarta Barat Diretas  

Reporter

Selasa, 3 Maret 2015 19:53 WIB

Anonymous.

TEMPO.CO, Jakarta - Situs Pemerintah Kota Jakarta Barat diretas. Situs barat.jakarta.go.id itu tidak dapat diakses. Tempo membuka situs tersebut pada Selasa, 3 Maret 2015, sekitar pukul 18.30, tapi tak menjumpai laman yang biasa muncul.

Adapun halaman awal situs tersebut hanya berisi identitas virtual peretas, tuntutan kepada pemerintah, dan barisan puisi dalam bahasa Inggris. Selain itu, peretas juga mencantumkan alamat situs yang diduga merupakan milik peretas tersebut.

Pada bagian awal, peretas mengklaim telah mengambil alih situs Pemerintah Kota Jakarta Barat. Dia menyebutkan identitasnya dengan nama Niko dan alamat e-mail-nya adalah nikotravolta_gmail_dot_com atau dalam bahasa awam nikotravolta@gmail.com.

Sedangkan pada bagian kedua, peretas menyampaikan tiga permintaan kepada pemerintah yang disebutnya "Tritura". Pemerintah diminta menurunkan harga barang dan menstabilkan rupiah, merombak kabinet pencitraan dan mengganti presiden pinokio, serta membebaskan tahanan politik dan menghentikan penindasan hak asasi manusia.

Namun tidak ada penjelasan secara rinci tentang "kabinet pencitraan" dan "presiden pinokio" dalam tuntutan itu. Peretas itu juga tidak menyebutkan siapa tahanan politik yang dia maksud ataupun penjelasan penindasan HAM.

Sedangkan pada bagian akhir, si peretas menuliskan delapan baris puisi dalam bahasa Inggris. Puisi itu kemudian ditutup dengan alamat situs hackerz.org, yang diduga milik peretas tersebut.

Kepala Suku Dinas Komunikasi Informasi dan Kehumasan Jakarta Barat Sugiono belum bisa dimintai penjelasan perihal peretasan tersebut. Saat dihubungi, nomor telepon selulernya tidak aktif.

DIMAS SIREGAR

Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

8 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

13 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

35 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

59 hari lalu

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

59 hari lalu

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

21 Februari 2024

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

17 Februari 2024

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.

Baca Selengkapnya

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

19 Januari 2024

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

Pengamat menyebutkan dalam melihat kasus data PT KAI yang diduga dibobol hacker, tidak bisa hanya menyoroti satu sisi yakni infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

18 Januari 2024

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor, hampir 22,5 ribu kredensial pelanggan, dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI.

Baca Selengkapnya