PKB dan Nasdem Mundur, Tim Angket DKI Jalan Terus  

Reporter

Rabu, 4 Maret 2015 05:58 WIB

Warga yang tergabung dalam Pijar Indonesia menggelar aksinya di depan Balai Kota Jakarta, 3 Maret 2015. Aksinya tersebut sebagai wujud dukungan mereka kepada Ahok untuk membongkar kasus mafia anggaran di DPRD DKI Jakarta. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO , Jakarta:Partai Gerindra dipastikan tidak akan cabut hak angket terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Hal tersebut dijelaskan oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Muhammad Taufik saat ditemui di ruangannya. Ia beralasan meski telah ada dua Fraksi yaitu Nasdem dan PKB yang mencabut hak angket, partai berlambang burung garuda ini tak akan terpengaruh. "Silakan saja. itu tak berpengaruh, Gerindra nggak akan menarik hak angket," kata Taufik, Selasa, 3 Maret 2015.

Menurut Penasehat Fraksi Gerindra tersebut, dari internal partai pun hingga saat ini tak pernah ada arahan untuk mencabut hak angket. Sehingga selama pimpinan partai tak memberi instruksi untuk cabut hak angket, kebijakan terdahulu tetap dipakai. "Kami terus adakan konsultasi dengan DPP, kami diminta untuk terus lanjut mengikuti sikap DPP," kata Taufik.

Sebagai Wakil Ketua DPRD, Taufik pun meyakinkan meski ada dua fraksi yang mencabut hak angket, proses penyelidikan oleh tim yang terdiri dari 33 anggota tersebut akan terus berlanjut. "Hak angket tetap jalan bersamaan proses hukum yang akan dilakukan," ujar Taufik.

Proses penyelidikan hak angket ke depannya akan terus menindaklanjuti soal APBD 2015 yang dikirim Ahok ke Kementerian Dalam Negeri. Selain itu etika dan norma Ahok dianggap serius untuk ditindaklanjuti. Belum lagi, menurut Taufik, saat Ahok yang mengatakan DPRD telah menggelembungkan anggaran hingga Rp 12,1 triliun.

Sebelumnya, Ketua Tim Hak Angket, Muhammad Ongen Sangaji pun mengatakan jika Tim Hak Angket telah mengumpulkan bukti adanya pemalsuan dokumen APBD DKI 2015 dan rencana suap kepada anggota dewan sebesar Rp12,7 triliun. Jika sangkaan yang ditujukan pada Ahok terbukti, maka mantan Bupati Belitung Timur ini bisa terancam KUHP pasal 263, 264 dan 268 tentang pemalsuan dokumen negara. Selain itu juga pasal 421 tentang penyalahgunaan wewenang dan pasal 209 tentang penyuapan.

Ahok pun membenarkan jika laporan APBD 2015 yang diberikan kepada Kemendagri memang laporan yang dibuat versi eksekutif. Alasannya Ahok menolak memasukkan anggaran yang diminta DPRD dalam APBD. "Mereka minta masukkan, kami nolak. Akhirnya kami buat versi sendiri," tutur Ahok. Menurut Ahok DPRD ingin memasukkan anggaran pokok-pokok pikiran DPRD (pokir DPRD) mencapai 12,1 Triliun.

Usulan DPRD untuk menyelipkan anggaran senilai Rp 12,1 triliun salah satunya merupakan anggaran untuk pembelian perangkat Uninterruptible Power Supply (UPS) dan beberapa pengadaan lainnya. Menurut Ahok dana sebesar itu sangat bisa dialokasikan salah satunya untuk pengadaan rumah susun sewa (rusunawa).

AISHA SHAIDRA

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

1 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

7 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

36 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

36 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

51 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

54 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

55 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

55 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya