Rekayasa Lalin Proyek Jalan Layang Koridor XIII Baru Agustus  

Reporter

Sabtu, 7 Maret 2015 12:22 WIB

Sejumlah pekerja membuat rangka baja saat mengerjakan tahap awal proyek pembangunan jalan layang Simpang Tak Sebidang (STS) Permata Hijau di kawasan Patal Senayan, Jakarta, 6 Febrauari 2015. Pembangunan jalan layang ini merupakan program Pemprov DKI dalam mengatasi kemacetan di Jakarta. Tempo/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Selatan tidak melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar proyek pembangunan jalan layang untuk jalur Transjakarta Koridor XIII Ciledug-Kapten Tendean. Padahal pengerjaan proyek itu telah menyebabkan kepadatan arus lalu lintas lantaran menggunakan sebagian ruas jalan.

"Rencana rekayasa belum ada," kata Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Priyanto kepada Tempo, Sabtu, 7 Maret 2015. Dia mengatakan sejauh ini instansinya masih mengatur lalu lintas secara kondisional. "Petugas di lapangan mengaturnya seperti biasa."

Pembangunan jalan layang Transjakarta Koridor XIII ini sudah berlangsung sejak beberapa pekan lalu. Pelaksana proyek adalah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga.

Priyanto mengakui kepadatan bertambah setelah proyek jalan layang tersebut dimulai. Kepadatan di antaranya terjadi di Jalan Ciledug Raya, Jalan Kyai Maja Bulungan, dan Jalan Kapten Tendean. "Namun kami belum melakukan pengaturan yang ekstrem," ujarnya.

Priyanto mengatakan pengaturan baru akan dilakukan setelah proyek sampai pada tahap pembangunan gelagar atau penampang jalan. "Diperkirakan itu sekitar bulan Agustus 2015," ucapnya.

Saat ini, proyek tersebut masih dalam tahap persiapan pembangunan tiang-tiang penyangga. "Kalau sudah naik bangun gelagar, kami akan tutup jalan," ujarnya.

Namun penutupan jalan hanya akan dilakukan mulai tengah malam hingga pagi hari. Tujuannya agar tidak terlalu mengganggu aktivitas lalu lintas.

Seorang pengendara sepeda motor, Amin, 28 tahun, mengakui bahwa jalan yang dilaluinya setiap hari makin padat. "Tak ada proyek sudah macet, sekarang makin macet," ujarnya.

Karena itu, untuk menuju rumahnya di kawasan Ciledug, dia memilih pulang lebih malam. "Agak malaman saja, menunggu jalanan agak sepi," katanya. Menurut dia, Jalan Ciledug Raya baru agak sepi di atas pukul 20.00.

Di salah satu lokasi proyek, di Jalan Kebayoran Baru mengarah ke flyover Ciledug, sudah terdapat area proyek yang memakan hampir dua ruas jalan. Berbagai alat berat dari kontraktor PT Pembangunan Perumahan untuk Paket Kebayoran Lama sudah berada di area tersebut. Pada jam berangkat dan pulang kerja, lokasi ini akan padat oleh kendaraan karena penyempitan jalur.

NINIS CHAIRUNNISA

Berita terkait

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

4 hari lalu

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, meninjau langsung jalan Desa Srikaton menuju ke Jalan Perambahan, pada Minggu, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

22 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Koneksikan Jalan Pesisir Utara ke Jakarta dan Bandara Soekarno-Hatta, Pemkab Tangerang Gelontorkan Rp 40,2 Miliar

37 hari lalu

Koneksikan Jalan Pesisir Utara ke Jakarta dan Bandara Soekarno-Hatta, Pemkab Tangerang Gelontorkan Rp 40,2 Miliar

Pemkab Tangerang menggelontorkan dana Rp 40,2 miliar untuk mengkoneksikan jalan di pesisir utara Tangerang ke Jakarta dan Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

38 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

38 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya