Seorang petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan kebakaran di Wisma Kosgoro, Jakarta Pusat, 9 Maret 2015. Peristiwa kebakaran ini terjadi di lantai 16 hingga lantai 18 dari 20 lantai. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kosgoro, Hayono Isman, sempat meradang dengan petugas pemadam kebakaran. Teknik pemadaman api yang melumat Wisma Kosgoro di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin malam ini dinilai jauh dari kesan profesional.
Hayono menjelaskan, kesan tidak profesional terlihat dari kendaraan hidrolik high pressure yang bisa mengangkat peralatan hingga ketinggian 90 meter. "Masa baru datang 2,5 jam setelah musibah terjadi," ujarnya kepada Tempo, Senin, 9 Maret 2015.
Menurut dia, jenis kendaraan itu mestinya tidak disimpan jauh dari pusat kota yang memiliki banyak gedung bertingkat. "Mestinya kan disimpan di sekitar Jalan Sudirman atau Jalan Thamrin. Jangan di wilayah Ciracas," katanya. Ciracas terletak di Jakarta Timur, yang jaraknya sekitar 20 kilometer dari lokasi Bunderan Hotel Indonesia.
Meski demikian, Hayono cukup bersyukur lantaran gedung Wisma Kosgoro memiliki kran hydran yang mampu membantu upaya pemadaman dari dalam. "Kadang-kadang kita berpikir, petugas baru bergerak jika dibayar," ujarnya.
Sampai pukul 22.30 WIB, upaya pemadaman masih terus diupayakan ratusan petugas dari berbagai wilayah. Api yang berawal dari lantai 16 itu saat ini ikut melumat ruangan yang berada di lantai 17, 18, dan 19.
Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran
16 hari lalu
Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran
Dinas Sosial DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menurunkan bantuan berupa tenda darurat, selimut, dan makanan kepada korban kebakaran.