Ahok vs DPRD: UPS di Rumah Sakit Lebih Murah Ketimbang Sekolah

Reporter

Selasa, 10 Maret 2015 07:18 WIB

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng. TEMPO/Dimas Aryo

TEMPO.CO, Jakarta - Sim salabim dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta tahun 2014 terus terungkap. Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan perbedaan harga yang sangat jauh atas paket Uninterruptible Power Supply (UPS) yang diisediakan bagi sekolah menengah atas dan kejuruan dengan pengadaan pada rumah sakit di Ibu Kota.

Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW Firdaus Ilyas menjelaskan anggaran tiap paket pengadaan UPS di sekolah Rp 6 miliar per paket. Anggaran ini masuk melalui Dinas Pendidikan. Sedangkan Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng, yang menerima UPS sebanyak satu paket melalui dinas kesehatan, hanya bernilai Rp 1,37 miliar.

"Yang lebih membutuhkan UPS adalah rumah sakit dibanding sekolah, tetapi anggarannya berbeda jauh," kata Firdaus Ilyas, Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW, di kantornya, Senin, 9 Maret 2015. Ia menilai UPS atau suplai daya bebas gangguan dengan kapasitas besar seharusnya lebih diprioritaskan bagi rumah sakit dibanding untuk sekolah.

Sepanjang tahun anggaran 2014, diketahui Dinas dan Suku Dinas Pendidikan DKI Jakarta melakukan realisasi pengadaan UPS dengan harga satuan paket Rp 6 miliar sebanyak 51 paket. Paket itu terbagi atas 49 paket bagi sekolah menengah atas dan kejuruan serta satu paket bagi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah dengan nilai yang sama, yakni Rp 6 miliar. Sedangkan satu paket lainnya bagi diperuntukkan bagi RSUD Cengkareng dengan nilai UPS sebesar Rp 1,37 miliar.

Firdaus menjelaskan komponen-komponen dari satu paket UPS senilai Rp 6 miliar, yaitu komponen berupa honorarium Tim PBJ sebesar Rp 4,9 juta atau setara 0,08 persen, lalu belanja dokumen dan administrasi tender dengan nilai Rp 495 ribu atau setara 0,01 persen, belanja pengadaan rak besi senilai Rp 968 juta atau setara 16,13 persen.

Lalu belanja pengadaan UPS/stabilizer senilai Rp 1,92 miliar atau setara 32 persen dan belanja pengadaan instalasi listrik senilai Rp 3,1 miliar atau setara 51,76 persen dari total anggaran per paket.

Firdaus menjelaskan seharusnya harga satu paket UPS sama, baik untuk Dinas Pendidikan maupun Dinas Kesehatan. "Kenapa UPS di Dinas Pendidikan lebih tinggi anggarannya dibandingkan dengan Dinas Kesehatan. Tentunya ini ada potensi penyimpangan," katanya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menuduh harga satu unit UPS itu digelembungkan (mark-up). Harga perangkat UPS yang memiliki kapasitas 40 KVA (kilovolt ampere) hanya sekitar Rp 100 juta, bukannya Rp 5,8 miliar seperti tercatat dalam APBD 2014.

Ahok menduga oknum anggota DPRD yang selama ini mendapat untung dari proyek-proyek di Pemerintahan Provinsi Jakarta mengusulkan kembali untuk APBD 2015. Memang dalam usulan anggaran 2015, pengadaan UPS kembali disisipkan.

Jumlah keseluruhan usulan anggaran siluman dalam APBD 2015 mencapai Rp 12,1 triliun. Di dalamnya terdapat anggaran untuk pengadaan UPS. Hanya pada tahun ini pengadaan UPS tidak hanya diusulkan untuk dipasang di sekolah, tetapi juga di kantor kelurahan dan kecamatan.

Gubernur Ahok telah melaporkan kasus ini ke KPK dan Kementerian Dalam Negeri. DPRD Jakarta yang kebakaran jenggot, kemudian menggulirkan hak angket untuk Gubernur Ahok.

Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana membantah tuduhan Ahok. Menurut dia, Ahok harus membuktikan dulu apakah dana siluman yang disebutnya mencapai Rp12,1 triliun itu benar-benar ada. Ia menyatakan selama ini Ahok sering asal bicara, tapi tidak ada buktinya. Polda Metro Jaya masih menyidik kasus yang terjadi di APBD Jakarta 2014. Kita lihat saja, siapa yang benar antara Gubernur Ahok atau DPRD Jakarta.

MAYA NAWANGWULAN


Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

22 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

53 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya