Organda: Preman Kelola Sopir Metro Mini Tembakan

Reporter

Rabu, 11 Maret 2015 04:18 WIB

Petugas kepolisian melihat kondisi Metromini 69, jurusan Ciledug-Blok M, yang menabrak tiga motor di atas flyover Kebayoran Lama, Jakarta, 10 Maret 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perhubungan dan Polda Metro Jaya dinilai tidak serius menertibkan sopir Metro Mini dan Kopaja sehingga kecelakaan lalu lintas terus terjadi. Selasa, 10 Maret 2015, dua Metro Mini S-69 rute Cilieduk-Blok M kejar-kejaran untuk mendapatkan penumpang.

Di jalan layang Kebayoran Lama, angkutan umum itu menabrak tiga sepeda motor yang menyebabkan pengendara dirawat di rumah sakit. "Kesaksian warga memang mobilnya kebut-kebutan, padahal keadaan jalan macet," kata Kepala Kepolisian Sektor Metro Kebayoran Lama Komisaris Riftazudin.

Sebelumnya, beberapa kali aksi ugal-ugalan sopir Metro Mini membawa korban jiwa penumpang dan pengendara sepeda motor. Antara lain Metro Mini T-47 rute Pondok Kopi-Senen, S-75 rute Blok M-Pasar Minggu, dan T-49 rute Manggarai-Pulo Gadung. Perilaku yang sama juga dilakukan sopir Kopaja, angkutan umum lainnya.

Ketua Organda DKI Shafruhan Sinungan mengatakan hal tersebut terjadi karena pengelolaan angkutan umum itu yang tidak baik. Dia menyebutkan ada kelompok tertentu yang membuat pengelolaan angkutan umum, khususnya Metro Mini, menjadi tidak benar. "Ini karena ada preman-preman yang mengelola sopir-sopir tembak," katanya kepada Tempo, Selasa, 10 Maret 2015.

Sopir-sopir tembak inilah, menurut Shafruhan, yang rata-rata mengoperasikan armada dengan ugal-ugalan karena mengejar setoran. Karena itu, dia meminta Dinas Perhubungan dan kepolisian melakukan tindakan tegas. Bukan hanya terhadap sopir yang melanggar aturan, tapi juga kepada preman-preman yang beroperasi. "Ini sudah puluhan tahun terjadi. Patah satu tumbuh seribu," ujarnya.

Dia menawarkan solusi untuk setidaknya bisa mengurangi persoalan ini. "Semua angkutan umum harus segera terintegrasi dengan PT Transjakarta," kata Shafruhan. Dengan begitu, menurut dia, Metro Mini mau tak mau akan mengikuti standar operasional yang ditentukan Transjakarta.

Seperti, dia mencontohkan, yang sudah dijalani Kopaja AC. Sedikit demi sedikit kinerja angkutan yang identik dengan warna hijau-putih itu membaik. "Tidak bisa, kan, ada sopir tembak di Kopaja AC?" ujarnya.

NINIS CHAIRUNNISA

Berita terkait

Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal, Sandiaga Uno Kirim Staf Ahli Manajemen Krisis

8 Mei 2023

Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal, Sandiaga Uno Kirim Staf Ahli Manajemen Krisis

Menteri Sandiaga Uno menerjunkan staf ahli untuk berkoordinasi dengan pihak terkait jatuhnya bus pariwisata ke jurang di Guci, Tegal.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Tol Saat Mudik Lebaran, Ini Aturan Negara Soal Waktu Istirahat Sopir Berikut Jerat Pidananya

20 April 2023

Kecelakaan di Tol Saat Mudik Lebaran, Ini Aturan Negara Soal Waktu Istirahat Sopir Berikut Jerat Pidananya

Untuk mencegah kecelakaan saat Mudik lebaran, sopir harus cukup istirahat sesuai aturan negara berikut ini.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

4 September 2022

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

Kenaikan harga BBM akan berdampak meningkatkan harga-harga barang dan membuat okupansi bus merosot.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

4 September 2022

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

Kenaikan harga BBM akan membuat tarif angkutan darat antar-kota antar-provinsi (AKAP) ikut terkerek naik 10-25 persen

Baca Selengkapnya

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

31 Maret 2020

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

Organda mengatakan penumpang bus sudah sepi sebelum adanya penyetopan trayek dari dan ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

31 Maret 2020

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

SekJen DPP Organda Ateng Haryoni mengatakan seluruh perusahaan otobus menghentikan operasional armadanya khusus trayek Jakarta mulai Senin petang.

Baca Selengkapnya

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

11 Desember 2019

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

Pada masa libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah akan memberlakukan pembatasan angkutan barang selama lima hari.

Baca Selengkapnya

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

22 November 2019

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

Pemerintah memutuskan untuk menghapus 14 Daftar Negatif Investasi (DNI), termasuk sektor usaha perhubungan darat.

Baca Selengkapnya

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

19 Oktober 2019

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta meminta pemerintah provinsi DKI memastikan keamanan bus Zhong Tong buat armada Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

4 Oktober 2019

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

DPP Organda meminta pemerintah mengusut tuntas perkara penyelewengan Solar bersubsidi seiring dengan kian habisnya kuota BBM bersubsidi itu.

Baca Selengkapnya