Kenapa PDIP Ngotot Teruskan Hak Angket buat Ahok

Reporter

Sabtu, 14 Maret 2015 05:03 WIB

Salah satu anggota Fraksi memberikan pendapatnya saat rapat paripurna hak angket di gedung DPRD DKI Jakata, 26 Februari 2015. Ada dua hal yang jadi pemicu penggunaan hak angket, yaitu terkait penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD 2015 dan norma etika perilaku kepemimpinan Gubernur Provinsi DKI yang dinilai buruk. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota dewan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Johnny Simanjuntak, menjelaskan alasannya kenapa tetap meneruskan hak angket yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Kami memiliki otonomi untuk menentukan kebijakan. Instruksi dari pusat akan turun jika ada permasalahan yang mengganggu stabilitas dan kesejahteraan masyarakat," kata Johnny kepada Tempo, Jumat, 13 Maret 2015.

Menurut dia, Fraksi PDIP tetap mengajukan hak angket terhadap Ahok untuk mendapatkan kebenaran. Tujuan PDIP, kata dia, bukan pemakzulan seperti yang selama ini dipersepsikan. "Kalau memang kami salah, kami akan meminta maaf kepada rakyat," ujarnya.

Fraksinya, kata Johnny, tidak berfokus pada upaya menjatuhkan Ahok tetapi pada kepentingan Jakarta. "Lihat saja soal anggaran yang disahkan Kemendagri, kami tidak rewel, kok," tuturnya. Sebab, ia mengklaim kepentingan Jakarta lebih mendesak daripada kepentingan partai, apalagi perorangan.

Ia mengibaratkan penggunaan hak angket seperti mentari terbit pada pagi hari. "Itu biasa, normal, wajar," katanya.

Pengamat politik Joseph Kristiadi dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) justru menganggap orientasi politik PDIP layak dipertanyakan karena tetap “mengangketkan” Ahok.

Menurut dia, petinggi partai sudah saatnya turun gunung untuk merumuskan lagi orientasi partai dan membereskan kekisruhan di Jakarta.

DINI PRAMITA

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

21 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

1 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

5 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

8 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

36 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya