Tim Angket Tidak Kompak Panggil Veronica Istri Ahok

Reporter

Sabtu, 14 Maret 2015 11:12 WIB

Istri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja, Veronica Tan membagikan amplop kepada warga usai ikuti peringatan Hari Ibu Ke-86 di Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta, 22 Desember 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta -Tim Angket DPRD DKI berpikir ulang untuk memanggil istri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Veronica Tan. Pemanggilan Veronica terkait dengan keikutsertaannya dalam rapat revitalisasi Kota Tua bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI.

"Kalau (pemanggilan sebelumnya) dirasa cukup, ya, sudah. Tapi kalau harus panggil (orang) lagi, ya, panggil. Kita ada rapat internal untuk mempertimbangkan apakah sudah cukup atau enggak," kata Sekretaris Tim Angket Selamat Nurdin di ruang serbaguna gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Maret 2015.

Selamat mengatakan Tim Angket belum mengirim surat panggilan kepada Veronica. "Kami hati-hati. Kami tidak mau dicitrakan asal," kata Ketua Fraksi PKS di DPRD tersebut.

Pernyataan itu berbeda dengan sikap Ketua Tim Angket DPRD DKI Mohamad Sangaji, yang sebelumnya menyebut penyaluran dana tanggung jawab sosial perusahaan lewat Ahok Center ada hubungannya dengan Veronica. Ongen--sapaan politikus Partai Hanura itu--justru mengatakan pemanggilan Veronica berkaitan dengan pembahasan APBD. “Pokoknya ada kaitannya,” ujarnya.

Menurut Ongen, panitia angket sengaja tidak membuka alasan detail pemanggilan istri Ahok karena khawatir ada pihak yang memberikan data untuk tujuan pembenaran. "Nanti mereka siapkan lagi data-datanya," ucap Ongen, Kamis, 12, Maret. Rencananya Veronica dipanggil agar datang pada pekan depan.

Ongen mengatakan dana yang didapat dari tanggung jawab sosial perusahaan harus dipertanggungjawabkan dan diaudit. Pemimpin Komisi D DPRD, Mohammad Sanusi, sebelumnya mencurigai adanya kompromi di balik kesepakatan antara pengembang dan Ahok sebagai gubernur dalam pembangunan Waduk Ria-Rio, Waduk Pluit, dan Rumah Susun Sederhana Sewa Marunda. “Tidak ada makan siang yang gratis,” katanya.

Sanusi mengatakan, jika benar Ahok Center mengelola dana tanggung jawab sosial perusahaan, hal ini bisa merugikan. Dia beralasan, duit dari perusahaan pengembang seharusnya bisa dijadikan pendapatan asli daerah (PAD). “Jika dia masuk PAD, kan bisa diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan,” katanya.

Gubernur Basuki membantah kabar bahwa Ahok Center ikut mengelola bantuan dan sumbangan dari pihak swasta (CSR). Dia berujar, organisasi itu hanya bertugas mengawasi penerimaan bantuan bagi pemerintah DKI. "Mana pernah mereka mengurus CSR?" kata Ahok. Ahok menjelaskan, Ahok Center merupakan organisasi yang dibentuk relawannya saat kampanye Pemilihan Gubernur DKI 2012.

AISHA SHAIDRA

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

4 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

6 hari lalu

Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

Pakar Politik Universitas Udayana menyebut hak angket masih bisa digulirkan dengan memanfaatkan dissenting opinion hakim MK lalu.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

6 hari lalu

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

Jasa Tumbu Saraswati dirikan Tim Pembela Demokrasi Indonesia. Simak peran TPDI selama Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Prabowo Tak Pengaruhi Rencana PKB Ajukan Hak Angket

8 hari lalu

Kunjungan Prabowo Tak Pengaruhi Rencana PKB Ajukan Hak Angket

PKB tetap akan mengajukan hak angket pemilu dengan menggandeng rekan koalisinya, Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.

Baca Selengkapnya

Apa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya

8 hari lalu

Apa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya

Apakah hak angket soal kecurangan Pemilu 2024 akan bergulir? Berikut pernyataan tokoh dan partai yang dulu getol akan mengusungnya.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya