Ahok Soal Dana Siluman APBD: Sejak Lama Kami Kecolongan  

Reporter

Jumat, 27 Maret 2015 15:05 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memperlihatkan dokumen setibanya di Gedung KPK, Jakarta, 27 Februari 2015. Kedatangan Ahok untuk menyerahkan sejumlah dokumen sebagai barang bukti usulan anggaran APBD DKI senilai Rp 12,1 triliun. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan kerja sama antara pegawai negeri sipil dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta untuk menyisipkan anggaran siluman sudah berlangsung sejak lama. Kerja sama tersebut biasanya dilakukan pada saat-saat terakhir sebelum anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri.

"Dari dulu kami kecolongan," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Jumat, 27 Maret 2015.

Ahok menjelaskan modus yang digunakan oleh para pegawai dan anggota Dewan beragam. Pada kegiatan pembangunan sekolah, misalnya, penggelembungan anggaran dilakukan dengan menambah lama hari kerja, menambah jumlah pekerja yang dibutuhkan, dan mengurangi mutu bahan yang digunakan.

Modus lainnya, ujar Ahok, yakni pembangunan fasilitas sekolah berupa lapangan olahraga. Pada dokumen lelang, lapangan tersebut tertulis berstandar internasional. Namun realisasinya hanya berupa lapangan yang tak memenuhi standar. "Mereka bilang lapangannya berstandar NBA, ternyata bukan," kata dia.

Salah satunya sumber anggaran siluman itu, kata Ahok, yakni pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) atau alat catu daya listrik sementara. Pada APBD 2014, pengadaan UPS yang paling banyak ditemukan di Jakarta Barat dilakukan satu paket dengan pengadaan digital education classroom, pengadaan scanner dan printer, dan pengadaan perangkat sains modern.

Ahok berujar kejadian tersebut sudah diminimalisasi pada penyusunan APBD 2015. Ia mengatakan sistem E-budgeting membuat anggota Dewan tak bisa lagi menitipkan pokok pikiran berupa kegiatan kepada jajaran satuan kerja perangkat daerah. "Sekarang sistemnya sudah baik, legislatif tak bisa menitipkan pokok pikiran lagi," ujar Ahok.

LINDA HAIRANI

Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

2 jam lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

3 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

34 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

37 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

37 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya